Dari proses melupakan itu sendiri, menjaga agar hati tidak kembali mencintai adalah hal yang sulit untuk dilakukan.
-w-
Pada pagi yang menyapa diri, rasa padamu mungkin sudah tak lagi ku nikmati. Pada sembab yang meninggalkan harap, rindu sudah tak lagi ku anggap abu-abu. Sebab denganmu adalah pasti, pergimu tidak lagi untuk kembali, pedulimu bukan hal yang hendak kamu beri.
Setelah menyadari bahwa kini aku benar-benar sendiri tanpa kamu yang ada di hati, aku mulai menata langkah pada setiap tapak yang ku pijak. Berharap kali ini, bukan salah yang kembali menyambutku, berharap kali ini, ada benar yang sudi menemaniku, bukan lagi ambigu yang membuatku selalu ragu. Sebab denganmu, fatamorgana tak pernah lepas dari pandanganku.
Kini, menahan rasa yang sudah ku lupakan agar hati tidak kembali mendambakan adalah satu yang tengah ku perjuangkan. Berharap saat semesta memberi temu di suatu waktu, hati tidak lagi kacau, untuk rindu yang berbaur dengan sendu.
Kota K, 19 November 2017
Sudah, tidak perlu mengulang kisah. Rindu kemarin hari pun hanya berujung pada semu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh
Poesía[CERITA TIDAK DIPRIVATE] Ketidakadilan pun terkadang mematikan. Bukan tentang seberapa banyak pengorbanan yang sudah dilakukan, tetapi tentang bagaimana caranya bersikap saat harap dalam hidup lenyap dalam sekejap. Bukan tentang seberapa banyak luka...
