34. Untuk Kamu Masa Laluku

503 29 0
                                    

Tetap di situ, jangan bergerak maju. Aku hanya ingin berlalu.

-w-

Ada sesak yang tak bisa ku jelaskan. Ada sedih yang tak bisa ku jabarkan. Perihal datangmu yang tiba-tiba tanpa kejelasan, setelah pergimu yang tanpa pamitan juga perpisahan, nyatanya selalu mampu membuatku jatuh tanpa alasan.

Pada keikhlasan yang tengah ku lakukan, adamu adalah hal pertama yang tak pernah ku inginkan. Pada lapang yang sedang ku perjuangkan, hadirmu bukanlah sesuatu yang kembali aku tunggu.

Kamu tahu? Ini bukanlah hal mudah yang bisa ku lakukan. Berkali menantimu kembali, membenahi rasa ini, dengan akhir jauh dari yang ku pikir, membuat senyumku kian getir, aku tersingkir! Kamu tahu? Membiarkan rasaku perlahan mati, pada empat tahun menunggumu datang lagi, dengan hasil nihil yang harus ku hadapi, bukanlah hal mudah yang bisa ku kerjakan.

Kamu tak pernah mau tahu. Jika datangmu adalah kehancuran, bagi hatiku yang tengah merelakan. Jika datangmu adalah keputusasaan, bagi rasa yang sedang ku hilangkan.

Tolong mengerti, jika hadirmu tak mampu membuat dua rasa bersatu, jangan memaksa untuk bertamu hanya sekadar untuk bertemu. Jika hadirmu hanya memunculkan harap sekejap, jangan datang memberi tenang pada ruang yang tengah berjuang melupa rasa.

Pergi dan jangan kembali saat rasaku masih menyisa. Jangan anggap aku egois sebagai yang antagonis. Nyatanya, lakumu lebih dari itu. Jangan mencari saat sudah ku putus segala komunikasi. Nyatanya, berkali ku beri banyak kesempatan untuk menemukan, hanya diam yang kau tampilkan sebagai pengukuh keadaan, bahwa aku dan kamu tak akan berubah menjadi kita.

Kota K, 15 Oktober 2017

Mari berjalan sendiri-sendiri. Biar ku buang jauh apa-apa yang membuatku jatuh. Rasaku padamu, misalnya.

JatuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang