Saat masalah tengah menghujam dengan kejam, pejamkan mata. Bersyukurlah, sebab itu adalah bukti bahwa Dia sedang mendewasakan kita dengan cara yang tak pernah kita duga.
-w-
Aku rindu kamu, dan segala kenangan kita dulu.
Sesak memenuhi hati, aku kalah telak.
Kamu telah jauh berkelana sedang aku masih terkekang kisah kita.
Kamu sudah baik-baik saja, aku masih berteman luka.
Kamu sudah menikmati indahnya dunia, sedang aku masih menjejaki realita yang penuh air mata.
Kamu berhasil lari, sedang aku, untuk tetap berdiripun masih terasa nyeri.
Aku terlempar, terbakar pada kesakitan yang masih terus berpendar.
Rasaku berujung sama.
Jatuh, luruh, pelan terbunuh kenyataan.
Hatiku terhunus lagi, retak bersama detak yang tak lagi berirama.
Pelan, aku terisak.
Melepas topeng angkuh, aku begitu rapuh.
Melepas tawa palsu, kisahku berujung pilu.
Aku tertawa, tawa sinis yang lebih terdengar miris.
Bertanya dalam hati, kapan kan kutemui bahagia tanpa tapi?Mari berteman luka, biar terbiasa merasa bahwa hidup tak melulu tentang bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh
Puisi[CERITA TIDAK DIPRIVATE] Ketidakadilan pun terkadang mematikan. Bukan tentang seberapa banyak pengorbanan yang sudah dilakukan, tetapi tentang bagaimana caranya bersikap saat harap dalam hidup lenyap dalam sekejap. Bukan tentang seberapa banyak luka...