Ku biarkan kamu memilih apa yang kamu ingin. Bertahan atau melepaskan, aku menerima dengan segenap keikhlasan.
-w-
Untuk pertama kalinya, rumah bukan lagi tempat tenyaman untuk merasakan kehangatan. Aku tidak tahu, semenjak hari apa ruang sendiriku lebih ingin ku nikmati, memberiku banyak arti tentang sepi. Bahwa sepi, tidak melulu menyakiti. Bahwa sepi, tidak selalu menggores hati.
Bahagiaku bukan lagi pada ramai yang menemani. Bukan juga pada tawa yang menghias udara. Bahagiaku, cukup melihat bahwa kamu baik-baik saja, tanpa luka juga air mata. Bahagiaku, cukup memastikan bahwa hidupmu berjalan semestinya, tanpa kejatuhan yang menyelimuti, atau harapan yang memati.
Jangan anggap aku tak punya hati, saat diamku lebih banyak mewakili. Percayalah, kadang aku merasa lelah untuk memahami. Sebab yang ku tahu, cinta tak melulu tentang pemakluman, itu bodoh namanya. Yang ku tahu, cinta tak selalu tentang sabar dan mengerti, itu hanya caramu agar tak lagi ditinggal pergi.
Wujud cintaku seperti ini. Mengingatkan saat kamu melakukan kesalahan, agar tidak terjebak penyesalan. Jika akhirnya membuatmu kurang berkenan, pergi saja, tak ada yang bisa diselamatkan dari hubungan yang tidak mau menerima pembenaran.
Kota K, 26 September 2017
Lelahku ada pada titik ini. Tidak lagi merasa marah atau kecewa. Membiarkanmu memilih jalan sendiri, sepertinya kamu cukup tanggap untuk memahami.
![](https://img.wattpad.com/cover/104580014-288-k9146.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh
Poesía[CERITA TIDAK DIPRIVATE] Ketidakadilan pun terkadang mematikan. Bukan tentang seberapa banyak pengorbanan yang sudah dilakukan, tetapi tentang bagaimana caranya bersikap saat harap dalam hidup lenyap dalam sekejap. Bukan tentang seberapa banyak luka...