Chapter 4

7K 515 17
                                    

Malam semakin larut,kebanyakan para murid dan guru telah selesai makan dan kini mereka mengobrol.
Prof.Dumbledor berdiri dari tempat duduknya.Suara di Aula kini berubah hening.

"Ehem- cuma beberapa patah kata lagi sebelum kita pergi untuk tidur.

"Untuk siswa kelas 1 harus tahu bahwa hutan disekeliling halaman itu terlarang untuk dimasuki siapa saja."
Mata Dumbledor mengedar hingga bertemu dengan sepasang mata hijau emerald yang berkilau,mata Sang Anak yang bertahan hidup,Harry potter.
"Pemilihan pemain Quidditch akan dimulai 2 minggu dari semester ini.Bagi yang berminat bermain untuk asramanya,hubungi Madam Hooch"

"Dan yang terakhir,aku harus menyampaikan kepada kalian bahwa tahun ini lorong lantai 3 sebelah kanan sebaiknya di hindari bagi kalian yangingin mati penuh penderitaan."
"Baiklah sekarang lebih baik kalian pergi tidur.Selamat malam."
Dengan kalimat kalimat itu Dumbledor melangkah pergi diiringi beberapa jajaran guru.
.
.
.
Para murid mulai pergi dari aula menuju asrama masing masing.Para siswa kelas 1 dipimpin oleh beberapa orang prefek sesuai nama asramanya.
Naruto dan siswa lain yang seangkatan dengannya mulai digiring ke asrama Sletryhin.
Mereka melalui lorong panjang di iringi lukisan sihir disetiap dindingnya.Mereka sampai disebuah lukisan sihir yang berupa pintu.
Lukisan itu memiliki rupa seorang lelaki tua namun terlihat berwibawa.Mata tuanya digambar dengan licik.Lalu dibawah lukisan tersebut ada sebuah tulisan berupa nama yaitu Sir Clayton.
Sir Clayton membuka mulutnya,"Hm...Pasword?"Tanyanya dengan senyum culas.
Prefek wanita yang dari seragamnya tingkat 5 maju kedepan pria tua dan menjawab pasword yang diminta,"Green Snake,"
Perlahan lukisan itu mengayun membuka ke arah dalam.Mereka berbaris.1 orang prefek wanita tadi maju paling depang diiringi murid murid dan yang terbelakang 2 orang prefek lelaki yang dari seragamnya tingkat 5 mengikuti.
Naruto dan murid murid itu melintasi lorong gelap namun lembab.Mereka berjalan lurus hingga di ujung lorong mereka menurunu anak tangga.
Semakin dalam mereka melintasi lorong semakin dingin lagi lembab dirasa.Mereka sampai di sebuah ruangan luas.
Ruangan itu dihias dengan lambang asrama Sletryhin.Memiliki 4 sampai dengan 5 sofa hijau panjang dengan alas karpet berwarna hijau dengan ukiran ular emas.Sementara itu ruangan ini juga memiliki 2 buah perapian yang menyala.Dikanan kiri temboknya terdapat lukisan para kepala asrama dulu. Memiliki lampu hias besar di atas ruangannya dan beberapa lampu hias kecil disetiap sudutnya.Disudut ruangan terdapat 2 buah anak tangga ke atas menuju kamar asrama mereka.
Para murid tingkat 1 di kumpulkan dan dibariskan di tengah ruangan.Kemudian terdengar suara langkah.

Tap..Tap...Tap..

Suara itu bergema.Perlahan sesosok lelaki berjubah hitam muncul dari sudut ruangan.
Jubah sosok tersebut berkibar pelan di setiap langkah.Ia sesosok pria.Pria itu memiliki rambut hitam panjang sebahu.Wajahnya datar sekali.Kedua tangannya ia tangkup ke belakang tubuh.
Pria itu perlahan berhenti tepat di depan para murid.
Naruto dan Draco kompak mencebirkan bibir mereka.Sok keren sekali Severus,pikir mereka sama.
Dalam pikirannya Kurama mengatakan,'Bah!Si banci sok keren.Mending tampan lah ini?Muka kok mirip papan cucian.'
Kata kata Kurama membuatnya hampir tertawa.
"Saya Severus Snape,kepala asrama Sletryhin."Severus memperkenalkan diri.Selanjunya jeda sebentar sebelum ia membuka mulutnya lagi.
  "Selamat datang di Slytherin kepada para anak baru, dan selamat datang kembali kepada murid-murid lama. Pertama-tama, selamat karena telah diterima di Slytherin. Mungkin kalian sering mendengar bahwa Slytherin berisi oleh orang-orang yang jahat, dan semua anak-anak di sini suatu saat nanti akan menjadi Death Eaters.
"Slytherin memang menghasilkan banyak penyihir hitam, tapi tidak semua penyihir yang dihasilkan Slytherin seperti itu. Pada intinya, penyihir tersebut adalah penyihir yang hebat.
"Slytherin saling menjaga. Masalah yang berada di dalam asrama, simpan di dalam. Jangan tunjukan kepada asrama lainnya bahwa Slytherin sendiri tidak solid. Kita saling menjaga satu sama lain, karena hanya kita yang akan melakukan hal itu. Bila ada masalah, pintu kantorku terbuka setiap waktu. Sekarang, lebih baik kalian beristirahat. Any question?"Tanyanya di akhir penjelasan panjang lebar.
  Sejenak hening terjadi.Mereka tak membuka mulut menandakan tak ada yang ingin bertanya.Karena itu Severus melanjutkannya,
  "Baiklah.Kalau begitu Good night's."Dan setelah sapaan sebagai penutup tadi,Severus melangkah pergi dengan jubah hitam yang berkibar di belakang tubuhnya.
  Setelah Severus pergi,para prefek sletryhin mulai memisahkan para murid lelaki dan perempuan.Mereka menggiring siswa kelas 1 menuju asramanya.
.
.
.
  Seorang prefek wanita menyuruh Naruto dan beberapa wanita lainnta ke kamarnya masing masing.
  "Setiap kamar diisi dengan 2 orang."Kata prefek itu.
   Naruto dan Daphne di tempatkan di kamar yang sama.Kamar itu melewati 5 kamar lainnya di awal.
   Pintu kamar itu dihias dengan gantungan namanya dan Daphne.Saat ia membukanya,koper serta Yuuki telah ada disana dengan koper milik Daphne.
   Dikamar itu memiliki 2 ranjang berkelambu hijau.Warna ranjang itu putih.Di tengah antara kedua ranjang itu terdapai sebuah meja coklat dengan di atasnya terdapat lampu tidur merah sebagai pembatas.Ada juga 3 buah meja coklat besar.2 untuk meja belajar disisi ranjang masing masing dan 1 lainnya di dekat pintu untuk menaruh kandang hewan.

My New Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang