Volume 2: Chapter 1

5.5K 374 72
                                    


Yosh, ada yang kangen gak sama cerita ini? Hahaha semoga saja ada, Ok kali ini aku akan melanjutkan MNG volume 2 dengan slow update dam gak kayak kemarin" itu karena pikiran berkabut, banyak kesibukan tertunda, dan banyak masalah datang. Uhhh, sangat menyebalkan. Ok, yang kangen cerita ini vote dan coment ya, hehehe becanda. Itu terserah kalian...

Harusnya sih aku up setelah revisi tapi karena terlalu lama mending aku up sekarang, atau ada yang mau revisi dulu baru up?

Terimakasih karena telah menunggu dan suka sama ceritaku yang membosankan ini... Arigatou... Happy reading....

Menyisiri waktu lampau, itu hal yang kini sedang dilakukan Dumbledor, kepala sekolah Hogwarts. Lelaki tua yang digadang-gadang sebagai penyihir terkuat itu termenung di ruang kerjanya. Bersandar lelah di kursi tua yang masih terlihat elegan, jemari tua nan lentik itu mengambil kacamata bulat dan menaruhnya diatas meja. Menutup mata, kening pria tua berkerut. Ia menghela napas lelah, baru kemudian kembali membuka mata. Sesaat matanya menerawang, kembali mengenang masa lalu.

Dumbledor mengenal Tom saat ia masih sebagai guru transfigurasi dan bukannya kepala sekolah. Saat itu ia bertemu dengan Tom di panti asuhan, anak lelaki yang selalu dikucilkan karena sihirnya. Ia masih ingat betul bagaimana karakteristik Tom, begitu dingin tetapi penuh keantusiasan belajar. Ia telah mengetahui bagaimana Tom kecil setelah berbicara banyak dengan ibu kepala panti asuhan yang ditempati anak itu.

Tom marvolo riddle dibesarkan di panti asuhan muggle Wool's orphanage karena ibunya MEROPE GAUNT meninggal sesaat setelah melahirkan dia

Di panti asuhan Tom riddle sering mendapat pengaduan melakukan kenakalan dan menyakiti teman - teman sesama penghuni panti asuhan

Dia pernah membawa teman - temannya menjelajahi gua di karang laut untuk membuat rasa horror dan ketakutan di diri mereka

Kisah-kisah yang dimilikinya membuat Dumbledor mengerutkan kening, tingkah yang begitu aneh bagi anak berumur dibawah sebelas tahun. Semua itu didukung setelah ia bertemu dengan Tom, tak seperti ia sangka reaksinya.

Tom sama sekali tak terkejut akan kemampuan yang dimiliki, ia hanya berkata,

"Aku tahu diriku istimewa. "

Disaat yang sama Dumbledor tahu bahwa anak lelaki itu memiliki kekuatan sihir yang kuat dan ia juga tidak tahu bahwa anak lelaki aneh yang dulu ditemuinya akan menjadi raja kegelapan.

Wajah dan tingkah lakunya yang teladan selama di Hogwarts tak menyurutkan rasa ketidak percayaan lelaki tua itu pada Tom, ia bahkan semakin ketat dalam mengawasi lelaki itu. Dalam sudut terdalam hatinya, Dumbledor tahu bahwa Tom hampir menyerupai dia saat remaja, dan Dumbledor tidak mau Tom mengalami penyesalan yang sama.

Tanpa sadar karena terus mengawasi Tom, muncul ikatan kasih sayang antara mereka. Selama tahun keenam dan ketujuh Tom, Dumbledor semakin tak mengenal jati diri remaja itu. Dari luar memang terlihat bahwa Tom tidak menghindari dia dan mudah didekati, nyatanya tidak. Remaja itu selalu memasang tembok dingin di sekitarnya, ia juga diam-diam menghindarinya.

Kekhawatiran Dumbledor semakin besar kala ia tahu bahwa Tom membuat perkumpulan antar remaja Sletryhin secara rahasia dan ia sama sekali tak tahu apa yang mereka bicarakan.

Setelah kelulusan Tom tak merta membuat Dumbledor senang, batinnya yang penuh kekhawatiran membuat dia semakin gelisah. Karenanya ia menaruh informan di sekitar Tom untuk tahu mengenai keseharian, dan tak lama setelah kelulusan Tom melamar sebagai guru di Hogwarts yang kemudian ditolak oleh Prof. Armando Dippet, kepala sekolah Hogwarts saat itu. Terakhir yang ia tahu adalah Tom pergi ke Albania, setelahnya bagikan ditelan bumi walau lelaki tua itu telah mencari kemana-mana.

My New Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang