Pertandingan kembali dimulai setelah jeda sejenak. Kedua tim asrama memasuki lapangan yang kini dipenuhi sorak sorai penonton. Baik berupa seruan maupun desisan tak mau kalah dari asrama lain kembali terdengar begitu meriah meski hujan telah lama mengguyur Hogwarts.Dinginnya air yang menyengat tak menyurutkan semangat para anggota tim. Khususnya tim dari asrama Sletryhin yang menganggap pertandingan ini hanya lelucon. Bahkan dengan terang-terangan mereka menunjuk-nunjuk tim para singa bersama ejekan. Tentu saja hal itu membuat tim Griffindor naik pitam. Sebagian dari mereka yakin jika hubungan dengan Bludger kemungkinan besar hasil dari perbuatan kelicikkan asrama yang identik dengan warna hijau.
Draco beserta kedua sahabatnya mengedarkan pandangan mereka menuju tribun. Mencari ketiga sosok yang dinilai menjadi penyemangat mereka bertiga tersebut.
Kabur membayangi mata Draco akibat air hujan yang terus mengguyur wajahnya itu. Tubuh yang semula berbalutkan seragam dengan gagah, kini melekat erat bagaikan kulit di tubuhnya. Rambut pirang Draco yang turun menjuntai melewati kening itu semakin menambah kesan berbahaya yang dibuatnya.
Blaise dan Theo tak mau kalah tentu saja. Mereka bertiga merupakan anak lelaki yang bisa dijadikan nominasi tertampan. Bagaimana bisa Theo dan Blaise tak ikut mengambil peran?
Rambut hitam legam Theo yang basah sedikit menutupi kening putihnya. Tubuh yang sama-sama tegap seperti kedua temannya pun berdiri tak goyah. Sorot matanya yang jenaka saat memandang remeh para Griffindor membuat kesan pembangkang yang angkuh
Blaise dengan rambut coklat pendeknya tak menimbulkan perubahan. Namun seragam yang melekat pada tubuhnya langsung mengeluarkan aura seorang bangsawan yang tanpa sadar mengintimidasi beberapa siswa di tim lawan.
Tentu penampilan ketiganya membuat teriakkan dari tribun penonton. Hal itu membuat ketiga gadis spesial di hati para lelaki itu mendengus geli. Bagaimana sosok konyol ketiga sahabat mereka dipandang begitu sempurna?
Pemikiran ini berbeda dengan Romilda dan kedua kawannya yang bahkan wajah mereka telah menjadi semerah apel. Mereka bertiga bahkan mengeluarkan teriakkan yang sukses akan membuat tenggorokan sakit. Namun siapa peduli? Mereka hanya ingin melampiaskan kekaguman mereka dengan berteriak.
Harry melihat ketiga orang yang menjadi objek perhatian. Melihat ketiga orang yang sangat ia kesali membuat mood untuk mengalahkan mereka naik beberapa tingkat. Bagaimanapun juga Harry tak ingin dihina oleh si Ferret Malfoy. Dia ingin melindungi keluarga Weassly dan Hermione yang kerap kali dihina oleh para Sletryhin terkecuali bagi Naruto. Tanpa dilihat dua kali pun Harry dan kedua temannya sangat tahu jika perhatian Naruto tulus. Meski terkesan acuh namun gadis berambut pirang itu tidak palsu.
Saat Harry memiliki keinginan menang untuk membalas Draco, disisi lain Draco sendiri hampir memiliki pikiran yang sama. Dia merasa bersemangat untuk memperlakukan Harry seperti badut. Tentu saja dengan batas-batas yang dibuatnya.
Draco tersenyum dingin bersama dengan tatapan dingin dari kedua sahabatnya. Seseorang ingin memperlakukan Harry seperti badut? Tentu dengan senang hati akan mereka bertiga kabulkan.
Peluit Madam Hooch ditiup, masing-masing orang menjejak keras ke udara. Draco dan timnya pergi berpencar ke segala arah untuk menjalankan tugas mereka. Masing-masing tak menganggap pertandingan ini serius, toh, mereka tahu pertandingan ini tak resmi. Sebelum peluit Madam Hooch ditiup, Draco dan Flich sudah menyuruh salah satu siswa asrama mereka untuk melapor pada Snape. Untuk hasilnya, jangan ditanya mengenai kesigapan guru ramuan mereka itu.
Snape dan Draco memiliki hipotesis yang sama. Jadi tim Sletryhin tak memiliki masalah dan tetap pada rencana sebelumnya. Membuat tim Griffindor menjadi badut. Urusan siapa yang mengambil Sletryhin sebagai kambing hitam, tentu akan langsung diurus. Bagi Snape yang memanjakan asramaranya sendiri, dia pasti akan mengusut sampai tuntas masalah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My New Girl
FanfictionDisclaimer: Harry potter milik J.k.Rowling dan Naruto milik Masashi Kisimoto. Saya cuman pinjam Naruto benar-benar tak mengerti banyak hal. Bagaimana dia lahir, siapa sebenarnya dia, mengapa dia dibawa oleh orang yang sudah dianggap ayahnya ke kelu...