Volume 2: Chapter 3

3K 294 9
                                    


Dengan kibaran jubah asrama Sletryhin, Naruto berjalan riang melewati meja-meja asrama lainnya. Terlihat ketiga temannya dan Draco sedang berbicara akrab sementara gadis kecil yang diketahui sebagai saudari Daphne itu terkadang menimpali dengan malu. Menghadapi Astoria yang mencoba ingin bergabung bersama mereka, Draco tak merta memberikan bahu dingin pada gadis itu. Ia hanya menimpali sedikit demi kesopanan dan juga wajah dari sahabatnya. Itu saja sudah cukup bagi Astoria yang sedang merasa merah muda kebahagiaan.

Yuuki langsung melompat dari bahunya dan menuju ke tempat kakak dari majikannya itu.

Draco dan Blaise yang sedang duduk berdampingan dikejutkan dengan lompatan kecil Yuuki. Rubah itu langsung menuju tempat kosong kecil di antara piring-piring, menghindari sebisa mungkin mengotori bulu putih halus nan lembutnya.

Pansy melonjak kaget sedikit, ia menutupi mulutnya yang terbuka kecil dengan tangan sebelum kembali tenang setelah melihat rubah yang menggemaskan itu.

"Oh ya ampun, Yuuki! Kau membuatku terkejut! " serunya berlebihan dengan sebelah tangan yang memegang dadanya, seolah mendapatkan segala jantung yang kuat.

Yuuki memutar bola matanya malas, memilih menjilati bulu di cakar kanan depannya.

"Itu Naruto, " sahut Daphne menggendikan dagu pada gadis manis pirang yang menuju ke mereka.

"Hallo semua, " sapa Naruto dengan senyum manis dan langsung menempati celah kecil yang telah Blaise dan Draco perbesar.

"Lama tidak berjumpa, Nar. " Theo terkekeh dengan ringan melambaikan tangan kananya.

"Hehehe, iya. Aku benar-benar merindukan masa-masa kebajikan kita musim panas ini, " jawab Naruto terkekeh dan mengambil piring yang berisikan salad buah sebagai apatizer.

"Ah kamu sangat benar, Naru! Aku masih ingat bagaimana kita menjahili twins dari asrama singa itu tahun lalu, " sahut semangat Pansy dengan tubuh yang sedikit agak condong ke depan.

Blaise menjentikan jarinya pada kening gadis itu, membuat Pansy meringis seraya mengusap kening yang didorong oleh sahabatnya, "Sakit tahu! "

"Aku tidak tahu, makannya mundurin tuh kepala kamu. Main maju-maju aja, kayak bebek, " ejek Blaise santai membuat semua orang lainnya tertawa.

"Kalian menyebalkan sekali, " protes Pansy sebal.

"Lebih baik kau makan saja, Pans. Agar kami tidak mendengar suara menyelekitmu itu, " ujar Daphne dengan senyuman saat dia menyuapkan apatizernya.

"Ya! Enak saja! Suaraku ini suara emas tahu! " bela Pansy yang kemudian melihat bahwa temannya masih tertawa membuat gadis itu kembali cemberut sebelum mengalihkan fokus pada Yuuki, "lihat! Yuuki saja tahu kok suaraku emas. "

Yuuki membuat wajah θ\(;¬_¬), sebelum memutar kembali matanya dan mengambil apel merah di keranjang buah.

"Pfftt, Yuuki tak mengakuinya tuh, " Theo berucap dengan nada ejek dan bibir yang menyunggingkan senyum.

"Hahahaha..... "

"Hey-hey, apa kalian melihat ada yang berbeda dengan Yuuki? " tanya Daphne sedikit dengan canda di suaranya.

"Oh, dia bertambah bulat Daph! " seru Naruto mengacungkan garpu yang terdapat potongan buah pir di ujungnya.

"Benarkah? Ya ampun Yuuki, kau menjadi tambah menggemaskan deh, " sahut Pansy setelah kembali tenang dan meneliti baik-baik tubuh Yuuki yang memang bertambah gemuk.

"Nar, kau tidak memberikan bola bulu kan padanya, " tanya Theo bercanda melihat bola bulu putih menggemaskan milik Yuuki.

"Ah rubah ini sudah tumbuh dewasa rupanya, " ujar Draco seolah memposisikan dirinya sebagai tetua. Membuat teman-temannya tertawa geli.

My New Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang