Double up untuk hari ini, Yey🎆🎇🎉. Nah karena tinggal satu chapter lagi buat jadi akhir volume 1, maka nanti lagi ya... Baiklah selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan jejak. Ah, lebih banyak ke Harry d chapter ini. Sesuai janjiku, kalau volume 1 hbs maka aku akan buat chapter bonus dimana lebih banyak Tomnaru. Tapi nanti loh, jadi tungguin aja y.. Happy reading minna san
Mereka memandang berkeliling, seakan berharap melihat papan yang bisa menunjukkan arah yang benar. Mereka tak pernah diberitahu di mana Dumbledore tinggal, dan mereka pun belum pernah bertemu seseorang yang pernah pergi ke kediaman Dumbledore.
“Kita harus…,” Harry baru mulai berkata ketika mendadak terdengar suara dari seberang aula.
“Apa yang kalian lakukan di sini?”
Profesor McGonagall, membawa setumpuk buku.
“Kami ingin menemui Profesor Dumbledore,” kata Hermione, agak nekat, pikir Harry dan Ron.
“Menemui Profesor Dumbledore?” Profesor McGonagall mengulang, seakan itu hal yang sangat aneh. “Kenapa?”
Harry menelan ludah—sekarang bagaimana?
“Ini semacam rahasia,” katanya, lalu langsung menyesal, karena lubang hidung Profesor McGonagall melebar.
“Profesor Dumbledore berangkat sepuluh menit yang lalu,” katanya dingin. “Dia menerima panggilan penting dari Kementerian Sihir dan langsung terbang ke London.”
“Dia pergi?” kata Harry panik. “Sekarang?”
“Profesor Dumbledore penyihir hebat, Potter, urusannya banyak…”
“Tapi ini penting.”
“Sesuatu yang ingin kausampaikan lebih penting daripada Kementerian Sihir, Potter?”
“Soalnya,” kata Harry yang sudah tidak menutup-nutupi lagi,
“Profesor—ini tentang Batu Bertuah…”
Entah apa yang diharapkan Profesor McGonagall, pasti bukan itu. Buku-buku yang dibawanya berjatuhan dari tangannya, tetapi dia tidak memungutnya.
“Bagaimana kau tahu…?” tanyanya gugup.
“Profesor, saya rasa—saya tahu—bahwa Sn—ada orang yang akan mencoba mencuri batu itu. Saya harus bicara dengan Profesor Dumbledore.”
Profesor McGonagall menatapnya dengan kaget bercampur curiga.
“Profesor Dumbledore akan kembali besok,” katanya akhirnya. “Aku tak tahu bagaimana kalian sampai bisa tahu tentang batu itu, tetapi tenanglah, tak se-orang pun bisa mencurinya, perlindungannya sangat ketat.”
“Tapi, Profesor…”
“Potter, aku tahu apa yang kubicarakan,” katanya pendek.
Dia membungkuk dan mengumpulkan buku-bukunya yang jatuh. “Kusarankan kalian semua kembali keluar dan menikmati sinar matahari.”
Tetapi mereka tidak melakukan itu.
“Pasti malam ini,” kata Harry, begitu dia yakin Profesor McGonagall tak bisa mendengarnya. “Snape akan masuk lewat pintu jebakan malam ini. Dia sudah berhasil mengetahui semua yang diperlukannya dan dia berhasil menyingkirkan Dumbledore. Dialah yang mengirim surat itu. Pasti Kementerian Sihir akan kaget begitu Dumbledore muncul.”
“Tapi apa yang bisa kita…”
Hermione terperangah. Harry dan Ron berbalik.
Ada Snape.
KAMU SEDANG MEMBACA
My New Girl
FanfictionDisclaimer: Harry potter milik J.k.Rowling dan Naruto milik Masashi Kisimoto. Saya cuman pinjam Naruto benar-benar tak mengerti banyak hal. Bagaimana dia lahir, siapa sebenarnya dia, mengapa dia dibawa oleh orang yang sudah dianggap ayahnya ke kelu...