Naruto membuka matanya. Yang dia lihat adalah langit-langit akrab dimana dirinya sering berlatih. Di samping tubuh terbaring gadis itu, rubah besar berwarna oranye sedang berbaring sama malasnya seperti biasa. Dengan regangan leher, gadis itu bangkit dari tidurnya dan duduk bersila menghadap si rubah."Kenapa kamu memanggilku, Kuu?" tanya Naruto terheran. Dia ingat sekali kalau dirinya tengah tertidur lelap sebelum Naruto merasakan riak air di punggungnya.
Kurama membuka sebelah matanya. "Kamu sudah jarang berlatih," dia menjawab dengan helaan napas sebelum kembali menutup matanya.
Naruto mengerjap. Oh, iya. Dia baru sadar selama setahun ini, dirinya sangat jarang berlatih. Itu karena masalah yang hadir di tahun ini menyita perhatiannya. Padahal Naruto sudah berjanji pada Kurama....
Gadis kecil itu tersenyum menyesal. "Maafkan aku. Apa yang terjadi sangat menyita perhatianku."
"Kamu seorang ninja. Dengan caramu seperti ini, bahkan seujung kaki Kushina pun tidak akan tercapai olehmu," ujar Kurama pedas. Rubah itu masih berbaring dan kedua matanya tertutup.
Naruto tertunduk menyesak. "Maafkan aku," dia menghela napas lalu mengangkat kepalanya, "aku berjanji aku akan berlatih lebih rajin."
"Esok hari, bersiaplah dari pagi untuk latihan fisikmu. Aku tidak ingin mendengar alasan." Kurama berbicara berat. Kemajuan Naruto adalah kemajuan juga baginya. Semakin Naruto maju dan tumbuh, kesempatan Kurama untuk bebas dari penjara ini.
Naruto mengangguk. Sepanjang pembicaraan mereka, Kurama sama sekali tak membuka matanya.
.
Seperti yang direncakan, ketika pagi tiba, saat fajar masih belum terlihat di Hogwarts, Naruto sudah bangun. Berganti baju dengan setelan olahraga muggle yang dibelikan Lucius, tanpa suara dari ketukan sepatunya, gadis kecil itu berjalan menelusuri koridor yang gelap. Masih sangat suram karena hanya ditemani beberapa lilin yang menyala. Beberapa lukisan sihir pun masih tertidur semua. Naruto sampai membangunkan lukisan yang menjaga pintu asramanya. Gadis itu sukses membuat pria tua lukisan tersebut cemberut sepanjang pagi nantinya.
Naruto memijat pelipisnya yang masih agak terasa berdenyut-denyut. Maklum saja, setahun ini jarang baginya bangun pagi. Ah, benar apa kata Kurama, daya tahan tubuhnya menurun. Naruto jadi takut dengan ini kemajuan yang dihasilkannya akan sia-sia.
Menyadari kelemahannya, Naruto dengan sengaja tidak memakan roti ataupun makanan lain untuk sekedar pengganjal perutnya pada pagi itu. Ia menolak tawaran Yuuki yang ingin mengambilkan muffin atau kue ringan untuk mengisi perutnya. Yuuki hanya bisa menyerah dibawah tatapan keras kepala si pirang yang tidak ingin sarapan. Lagipula jika sebelum latihan memakan makanan berat, Naruto sangat tahu kalau nantinya perutnya akan sakit terlilit. Itu tegang.
Setelah sampai di luar kastil, udara pagi yang sangat kentara dinginnya menyambut pori-pori Naruto. Untung saja Naruto menggunakan jaket berwarna oranye di atas pakaian olahraganya. Celana yang dikenakannya juga bukan celana pendek melainkan celana panjang olahraga yang memiliki serutan di bagian lubang kaki dan lingkaran pinggangnya. Setidaknya pakaian panjang itu sanggup menghalangi dingin yang menusuk tulang tersebut.
Mentari masih tertidur di balik pepohonan hutan kematian. Bahkan Bintang Senja pun masih terlihat berdekatan dengan Bulan. Sayang sekali sudah tak nampak lagi taburan bintang di atas langit. Hanya ada bulan dan Bintang Senja yang berdiri bersisian. Tapi, tak apa. Naruto tak mempermasalahkan itu. Hanya saja udara masih sangat menusuk merasuki tulang rusuknya. Itu karena Kurama melarangnya menggunakan mantra untuk menghangatkan diri.
Akibatnya? "Hachii!" Naruto mengusap hidung mungilnya yang memerah dan sedikit berair. "Oyyy, Kuu, ini sangat dingin. Kamu yakin kita harus berlatih di sini?" tanya Naruto merengek. Apa kalian ingin tahu dimana Naruto berdiri? Di atas danau hitam yang tenang. Berdiri di tengah danau yang luas seperti ini... itu berkali-kali lipat lebih dingin. Apalagi sekarang musim dingin. Naruto yakin dirinya akan membeku:)
KAMU SEDANG MEMBACA
My New Girl
Fiksi PenggemarDisclaimer: Harry potter milik J.k.Rowling dan Naruto milik Masashi Kisimoto. Saya cuman pinjam Naruto benar-benar tak mengerti banyak hal. Bagaimana dia lahir, siapa sebenarnya dia, mengapa dia dibawa oleh orang yang sudah dianggap ayahnya ke kelu...