Kabar mengenai Trio Griffindor dan Naruto telah lama tersebar keesokan harinya. Naruto serta Harry yang memang telah lama menjahit pusat perhatian semakin dibicarakan. Khususnya mengenai kabar tentang bagaimana hubungan kedua anak berbeda asrama itu. Tak tanggung-tanggung banyak versi cerita romantis seputar keduanya yang sedang menjalin hubungan. Kabar ini sontak membuat para siswa lelaki yang tak jauh berbeda dengan umur Naruto mengerang kesal. Beberapa dari mereka bahkan langsung menghampiri anak perempuan yang dikenal sebagai tercantik itu di sekolahnya untuk bertanya mengenai kebenaran ini. Khusus untuk Griffindor, siswa disana bukannya tidak suka akan kabar ini, melainkan mereka agak senang karena Harry mempunyai hubungan dengan princess yang terkenal baik itu. Mereka merasa dominan terhadap Sletryhin.Naruto yang tidak mengerti apa-apa langsung ditarik oleh kedua sahabatnya bahkan ada Astoria juga yang meminta kejelasan akan kabar tersebut. Tak hanya Naruto, sang kakak, Draco Malfoy juga terkena getahnya. Beberapa murid lelaki langsung bertanya padanya, termasuk Theo yang Draco tahu benar menyukai adik perempuannya.
Jangan tanyakan bagaimana kabar Harry. Lelaki berkacamata itu bahkan sama parahnya.
Singkat dari semua ini, kedua lelaki yang sedang berhubungan dengan Naruto itu sedang menderita. Memangnya apa lagi?
.
.
.
.
.
.Naruto menghembuskan napas lega begitu keluar dari situasi dimana ketiga kurcaci--Romilda dan kawan-kawannya--mengerumuninya. Tentu saja Naruto keluar dari situasi dengan cara menjahi mereka bertiga. Salahkan ketidak tepatan waktu ketiganya untuk mengganggu Naruto. Diakan sedang lelah meladeni semua orang yang menjadi tidak terkendali itu.
Naruto benar-benar merasa menjadi terkenal itu memang susah, ya? Ia jadi merasa lelah dengan wajah cantiknya yang bagai malaikat ini. Jadi, banyak yang suka dan benci katanya, kan?
Astaga.....
Memikirkan itu, membuat rasa percaya dirinya tumbuh tiga kali lipat. Jadi dengan bergaya, Naruto mengibaskan rambut pirang berkilaunya. Meninggalkan ketiga gadis yang mulutnya telah Naruto sihir agar tidak berbicara dah tergantung di atas langit-langit koridor itu.
Sampai di pertigaan koridor sekolah, Naruto berhenti di titik tengah koridor itu. Menghentikan laju langkahnya dan menghembuskan napas kesal saat merasakan tatapan intens pada punggungnya. Tanpa berbalik pun, Naruto tahu. Sangat tahu jika itu adalah lelaki tua yang sayangnya masih memiliki wajah tampan itu, siapa lagi kalau bukan sang Dark Lord yang terhormat? Naruto membatin sakartis.
Naruto berbalik dan menyilangkan kedua tangannya di dada. Gadis itu menatap Tom dengan cemberut.
"Jangan bilang kau juga ingin bertanya pertanyaan yang sama dengan murid lelaki lainnya? "
Tom yang sedang bersandar di tembok dengan kaki menyilang, memutar matanya bosan. Dia mendengus, "Sangat percaya diri, huh? "
Naruto mengerucutkan bibirnya, "Biarin. Aku memang cantik, kok. "
Tom menggelengkan kepalanya dengan geli lalu menegakkan dirinya, "Cih. Kuharap kamu akan menonton pertunjukan hari Sabtu? "
Naruto mengangkat alisnya, "Pertunjukan? Aku rasa bukan sekedar pertunjukan, huh? "
Tom menyeringai kecil, "Tentu. Aku yakin bagi kamu yang menyukai kejahilan, apa yang terjadi nantinya akan membuatmu tersenyum. "
Naruto tersenyum tipis, "Mungkin hanya kamu yang akan menyukainya, My Lord. "
Tom mengangkat bahu acuh, "Kita lihat saja nanti. " Lelaki yang menggunakan tubuh Gilderoy Lockhart itu berbalik pergi dengan aura kebesaran seorang bangsawan di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My New Girl
FanfictionDisclaimer: Harry potter milik J.k.Rowling dan Naruto milik Masashi Kisimoto. Saya cuman pinjam Naruto benar-benar tak mengerti banyak hal. Bagaimana dia lahir, siapa sebenarnya dia, mengapa dia dibawa oleh orang yang sudah dianggap ayahnya ke kelu...