Bab 7
'Konflik tak beralasan dapat membuat hati jadi ringkih. Tapi konflik yang beralasan bisa membuat kita mengerti, dan menjadi lebih dewasa'Jisoo berjalan dengan enggan, hanya Jennei yang terus menggiringnya entah kemana.
Hingga Jisoo berhenti tiba tiba karena daritadi pertanyaan nya belum di jawab jawab.
"Kita mau kemana sih Jen?" tanyanya kembali.
Jennei mendengus kemudian menatap malas Jisoo.
"Lo gak usah banyak ngomong deh, please ikutin gue aja. Ini PENTING!"Jisoo mendengus.
Ia kemudian menyeret lagi kakinya mengikuti Jennei.Tak lama Jennei berhenti di depan sebuah pintu yang bertuliskan 'perpustakaan'.
Jisoo melototi Jennei. Yang benar saja membawanya ke perpustakaan pada saat ini, padahalkan ia baru saja bangun dari tidurnya di kelas.
"Yang bener aja lo jen, lo mah gak asik, tadi gue baru aja tidur di kelas. Masa lo mau ngajak tidur di perpus lagi sih?!" protes Jisoo.
"Elah, gue bukan mau ngajakin tidur Jisoooooo" ucap Jennei sengaja di pangjangkan 'o' nya.
Alis Jisoo terangkat.
"Terus?"Jennei menggerakkan kelima jarinya naik turun seolah menyuruh Jisoo untuk mendekat.
Jisoo pun mendekat. Jennei membisikkan sesuatu ke telinga Jisoo.
Setelah membisikkan itu Jisoo terlonjak dan hendak berseru keras, tapi mulutnya langsung di bekap oleh Jennei."Ayo," panggil Jennei membuka pintu perpustakaan yang tembus pandang itu.
Jisoo mengikuti.
Pertama kali yang mereka temukan adalah sosok pria tinggi yang tampan. Siapa lagi kalau bukan pak sangar ganteng penjaga perpus.
"Pagi pak Siwon!" sapa mereka membungkuk sesaat.
Siwon menatap mereka tajam.
Biar di perjelas, Siwon tidak suka dengan 'TroubleMaker' seperti mereka."Untuk apa kalian di sini?, saya tidak suka kalau perpustakaan ini di jadikan tempat kerusuhan kalian apalagi tempat beristirahat!" ucap Siwon tajam.
'Buset nih orang. Tajem amat. Untung ganteng' batin Jennei. Hampir sama dengan Jisoo.
Mereka menyengir.
"Nggak kok pak, kita cuman mau baca buku. Ada tugas," alibi mereka.Siwon menelusuri mereka.
Tidak membawa bahan pelajaran apapun. Hanya ponsel yang nampak di saku seragam mereka. Bahkan almamater mereka tidak pakai, benar benar!

KAMU SEDANG MEMBACA
Honesty Kim Hanbin
FanfictionPernah disia-sia kan? Pernah diacuhkan? Di Beri harapan palsu sudah pernah? Kalau berada dalam hubungan hampa tanpa rasa? Kalau sudah, kalian pasti paham betul rasanya. Seperti apa definisi hati yang separuh patah dan selebihnya retak Untuk hati utu...