'10'

1.3K 121 16
                                    

Bab 10

'Rasanya.....;seperti langkah tak berjejak.'
[Jisoo]

  Rose mendengus malas. Sejujurnya ia sudah malas untuk meladeni June; tapi sepertinya kali ini ia harus melakukan itu.

"Yak, lo turun gak!" seru Rose menunjuk ke luar.

June mengerjapkan matanya.
"Gue gak mau," ucapnya kalem.

"Ish!, lo itu mau apa sih sebenarnya?!" emosi Rose tersulut.

June terkekeh.
"Kan udah gue bilang, gue cuman mau nganterin lo pulang.. Itu aja" jawab June enteng.

Rose menghela nafas.

Sedangkan Jimin dan Tzuyu yang bingung pun tambah bingung.

"Ini ada apa sih?, masuk mobil gua tanpa izin dan ribut di sini!" Jimin angkat bicara.

Rose menoleh bersamaan dengan June ke sumber suara. Rose jadi malu ketika otaknya sudah mencerna perkataan Jimin. Sedangkan June?, ia hanya nyengir, maklumlah urat malunya udah putus sejak lahir...gak deng.

"Maafin gue ya, kalo gitu gue turun ya Jimin, Tzuyu" ucap Rose undur diri sambil tersenyum penuh maaf pada keduanya.

Rose menoleh pada June yang tidak melakukan sesuatu yang bermanfaat; contohnya memandang dirinya sambil tersenyum. Rose menyumpah serapahi June dengan berbagai umpatan dalam hati.

Rose segera turun dan membuka pintu di sampingnya lagi. Tidak peduli apapun; ia menarik tangan June dan menggiring lelaki itu untuk ke tempat sepi. Ia sudah tidak peduli dengan kata orang, ia sudah terlanjur SANGAT maluuu.

"Dasar, ganggu orang aja kerjaannya!"

Sedangkan June, yang  tangannya di pegang oleh Rose tambah melebarkan senyumnya; ia hanya belum tahu sehabis ini ia akan menerima berbagai ucapan pedas dari Rose... Atau mungkin omelan dari gadis itu.

Rose berhenti di bagian pojok lapangan di bawah pohon yang rindang. Ia melepas dengan bebas tangan June.

June mengangkat alisnya ketika menyadari Rose membawanya di tempat sepi... Hm tidak biasanya.
June mencium bau bau kesenangan duniawi ini.......  --_--"

"Rose, keburu banget sih... Kan kita belum muhrim.. Dosa tau" ucap June ke-gr-ran dengan wajah yang berseri.
Ketika Rose tak kunjung berbalik menghadapnya; June mulai merasa aneh. Ia menormalkan raut wajahnya.

"Rose," panggilnya pelan.

Rose memejamkan sebentar matanya. Ia kemudian berbalik menghadap June.

"Lo itu pernah mikir gak apa yang lo lakuin?" tanya Rose dingin.

June tak bergeming. Ia terdiam tak tahu harus membalas perkataan Rose dengan kalimat apa.

"Lo itu malu maluin June!" suara Rose meninggi.

Rose menarik nafasnya dalam.
"Tolong berhenti. Gue gak mau lo begini cuman gara gara cinta bego lo itu ke gue," ucapnya dalam.

Honesty Kim HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang