Bab 11
'Hidup ini memang penuh liku. Tapi tidak ada yang berlubang'Hanbin berjalan dengan tak semangat menuju meja makan di rumahnya. Sudah duduk Chanwoo dan ibunda beserta ayahnya di masing masing kursi.
"Kok gak semangat banget sih, ada masalah apa?" tanya bunda Hanbin sambil menyendokkan nasi ke piring di depan anaknya itu duduk sekarang.
Hanbin tak menjawab.
Ia menyibukkan diri memilih lauk yang akan di makannya.Bunda Hanbin menggeleng.
"Kalau ada masalah, cerita dong bin. Gak baik di simpan sendiri." nasehat bundanya."Iya bun," kini Hanbin menyahut.
Ayah melirik anaknya itu. Seakan tertarik dengan pembicaraan.
"Emangnya Hanbin kenapa dek?" tanya ayah Hanbin pada Chanwoo yang pura pura tidak peduli, padahal mah kepo akut-_-Chanwoo melirik ke arah kakaknya.
"Hm. Gak tau, kan bukan urusan Chanu yah" jawab Chanwoo jutek. Sebenarnya ia masih marah atas perihal Hanbin yang membentaknya."Lah, kalian ada masalah?," ayah Hanbin menatap intens keduanya.
"Oh jadinini toh penyebabnya.." Bunda menimpali.
"Gak kok bun. Gak ada apa apa!" bantah Chanwoo cepat.
"Sesama saudara itu gak boleh musuhan. Kalau bertengkar ya di selesaikan toh masalahnya. Udah gede kalian loh, masa gitu kelakuannya" omelan panjang dari ayah membuat Hanbin menghela nafas panjang.
"Iya yah, Hanbin tau. Masalahnya bukan itu kok tenang aja" Hanbin berucap kalem.
.
June memandang kesal Taehyung di depannya. Dengan mengumpat kesal ia pindah duduk di samping Bobby.
"Yah June, jangan pindah dong.. Lo mah ga asik!" sergah Taehyung.
June tidak peduli, ia kini benar benar telah mendaratkan bokongnya di sofa samping Bobby.
"Bangsatin aja kalau mau dengar curhatan receh lo itu," cercah June kemudian beralih pada ponselnya.
"Yahh, ini gak receh June!" bantah Taehyung.
"Lo mah, di sini lagi adem ademan lo malah teriak teriak, kalau mau curhat sana ke Chanyeol, dasar mulut cabe!" hardik Yunghyung yang mulai kesal.
Di rumah Jinhwan mereka berkumpul. Dengan tidak tahu malu berhambur macam bakteri dan mengganggu ketenangan Jinhwan yang sedang menggalau.
"Buset dah, Chanyeol di bawa bawa. Nanti neng Rosenya marah lo.." sahut Jimin tanpa dosa.
Semuanya terdiam.
"Eh June, waktu itu lo masuk mobil gua ama Rose.. Kenape lo?"
Bobby menyenggol lengan Jimin. Taehyung memukulnya dari belakang.
Yunghyung melototinya. Jinhwan biasa aja."Ah!" ringis Jimin begitu menerima pukulan bertubi.
June mendadak jadi panas.
"Sialan!" umpatnya kemudian.
.
"Yak!" seru Nayoen ketika Eunha meneriakinya.
Eunha berdiri dan menggebrak meja. Dirinya sudah panas sejak saat Nayoen berulah di kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Honesty Kim Hanbin
FanficPernah disia-sia kan? Pernah diacuhkan? Di Beri harapan palsu sudah pernah? Kalau berada dalam hubungan hampa tanpa rasa? Kalau sudah, kalian pasti paham betul rasanya. Seperti apa definisi hati yang separuh patah dan selebihnya retak Untuk hati utu...