Bab 6
'Jika aku mengatakan rindu, apa kamu juga akan rindu?
Jika aku katakan cinta, apa kamu juga akan cinta?'Berminggu sudah ketegangan terjadi dalam hubungan Jisoo dan Hanbin. Dan begitu pula yang terjadi dalam persahabatan Lisa dan Rose.
Rose menyeka keringat selepas bermain tenis. Ia menghela nafas dan menggigit bibir bawahnya. Sial!
"Apa dia itu gak ngerti gitu?, udah gue jelasin berulang kalau Hanbin itu pacarnya Jisoo masih aja gak mau berhenti deketin Hanbin!" gerutu Rose memunguti bola di dekat kakinya yang baru saja menggelinding.
"Oh, sunbae-nnim!" serunya menghampiri lelaki yang memegang raket tenis.
Lelaki itu adalah Yifan. Seniornya di tempat pelatihan tennis ini.
Dengan tersenyum Rose berdiri di hadapan Yifan. Sedangkan Yifan menatapnya seolah mengatakan 'apa?'.
"Begini, sunbae-nnim. Aku ingin mengajakmu makan siang, boleh?" tanyanya penuh harap.
Yifan nampak berpikir.
"Boleh, tapi boleh aku mengajak satu orang lagi?""Ya,.. Siapa?"
Yifan hanya tersenyum dan berlalu.
"Nanti ku SMS!" teriak Rose.
Yifan melambaikan tangannya. Dia berjalan dengan senyuman yang merekah.
"Dia sudah berani rupanya,"
.
Lisa berjalan riang membawa semampan kue cokelat ke atas meja."Tada!, kue cokelat buatan Lisa sudah siap!" ujarnya ceria meletakkan mampan itu ke atas meja santai yang di isi Hanbin, ayah Hanbin, dan adiknya Chanwoo.
"Wahh, Lisa masih jago bikin kue cokelat ya. Ayah suka!" puji ayah Hanbin memberikan dua jempolnya.
"Lisa gitu loh!"
Ayah Hanbin, Bunda Hanbin, dan Lisa tertawa. Sedangkan Hanbin hanya tersenyum. Chanwoo sedang bermain ponsel saat ini."Chanu, gak sopan ah!, simpen hp kamu" tegur ayah.
Bunda Hanbin ikut duduk di samping suaminya. Dan Lisa tentu di samping Hanbin.
"Di makan, ini juga ada susu cokelat" Bunda Hanbin mempersilahkan.
"Jadi nak Lisa ini baru dari Thailand ya?" tanya ayah Hanbin.
Lisa mengangguk.
"Ya""Oh, sekolah di sana enak?"
"Enakan di sini sih yah," jawab Lisa melirik Hanbin yang tidak berbicara apa apa.
"Kan Hanbin di sini, jadi enakan di sini lah!"
Chanwoo menyeruput enggan susu cokelat miliknya. Ia menatap sinis ke arah gadis berambut poni yang sok sokan menurutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Honesty Kim Hanbin
FanfictionPernah disia-sia kan? Pernah diacuhkan? Di Beri harapan palsu sudah pernah? Kalau berada dalam hubungan hampa tanpa rasa? Kalau sudah, kalian pasti paham betul rasanya. Seperti apa definisi hati yang separuh patah dan selebihnya retak Untuk hati utu...