'45'

950 55 12
                                    

Bab 45
'Menerangkan Sumpah'

~•~

"Lo jadi cewe bisa gak usah kegatelan gak sih?"
Satu cengkraman mendarat di lengan Lisa. Gadis itu masih kaget karena beberapa cewek membuatnya tiba-tiba di pojokkan dalam toilet.

"Maksud lo?" Lisa bertanya pelan. Suaranya hampir menghilang karena gemetar.

Cewek yang berada di tengah-tengah dan sejak tadi menyilangkan dada, kini mencengkram dagu Lisa untuk ia hempaskan kasar.

"Kemarin-kemarin ganjen ke pacar orang, sekarang lo caper di Bobby lagi?"

Lisa rasanya ingin menangis ketika rasa perih akibat cengkraman para cewek dengan kuku panjangnya itu telah membuat ngilu tulangnya.

"Gue gak ganjen!" Lisa membantah dengan suara yang mulai parau.

"Lo sok baik tau gak! Hati lo itu udah busuk! Gak akan bisa di samarin meskipun dengan senyum sok ramah lo itu tai !"
Tepat saat itu juga, sebuah tamparan mendarat mulus di pipi Lisa.

Sakit, perih, marah,.... Semua itu tercampur aduk di benak Lisa.

"Cepetan Irene, pentas modeling lo bakal mulai nih!"
Kemudian, seorang cewek datang menghampiri mereka di toilet.

Irene, yang baru saja mengotori tangan mulusnya itu, membasuh tangannya di wastafel. Lisa masih di tahan di pojok.

"Gue mau kalian urus jalang sialan itu, gue pergi dulu." ucap Irene pada teman-temannya.

Dan sebelum benar-benar meninggalkan toilet, gadis dengan pahatan sempurna di wajah itu tersenyum manis ke arah adik kelasnya yang sejak tadi berdiri di luar.

"Makasih udah jaga toilet, kalian pengertian banget"

"Iya sama-sama kak. Kakak cantik banget, ramah dan baik lagi." balas adik kelas itu sambil tersipu malu.

Mereka tidak tahu, Irene ketua ekskul modeling, primadona sekolah, yang terkenal baik hati dan hangat, baru saja membully Lisa dengan semena-mena.

~•~

"Rose, Irene siapa?"

Lisa bertanya gamblang saat Rose mengobati goresan diwajahnya.
Mereka sedang berada di UKS karena Rose yang panik melihat Lisa dengan penampilan acak-acakan dengan darah segar yang mengalir melewati dagunya merembes ke seragam cewek itu.

"Itu gak penting, siapa yang buat lo gini?"
Setelah selesai mengobati luka Lisa, Rose baru bisa duduk tenang dan bertanya serius.

"Itu penting."
Lisa bersikeras.

"Dia ketua ekskul modeling, kelas 3-1. Kenapa?"

"Gue tahu, gue gak pernah merasa interaksi dengan dia. Terus kenapa dia begini sama gue?" Lisa menatap Rose kosong.

"Maksud lo Irene yang bully lo? Kenapa? Dia gak punya alasan untuk itu!"

"Katanya gue kegatelan, gue ganjen ke pacar orang, dan sekarang gue deketin Bobby lagi."

"Gara-gara Bobby? Gak mungkin. Irene punya pacar yang selalu di bangga-banggakan." Yo Jung dan Na Young tiba-tiba ikut nimbrung.

"Namanya Suho. Dia sekolah di Sma Swasta Favorit. Orang kaya juga. Buat apa suka Bobby yang pas-pasan?"

Honesty Kim HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang