BAB 3
'Salah jika aku ingin bertanya?
Salah jika aku ingin tahu?'Jisoo memandang hampir tidak percaya apa yang ada di depannya, Rose sahabat nya di Australia dulu kini berada di indonesia dan satu sekolah dengannya. Gembira?, jangan di tanya. Dulu Rose dan Jisoo sangat dekat saat sekolah SD di sana. Orang tua Rose tinggal di sana, dan kebetulan Jisoo SD di sana karena ada keperluan.
"Gue gak salah liat kan ini benar benar Rose?" untuk kesekian kalinya Jisoo menatap lekat lekat dan bertanya pada Rose.
Rose mendengus dan mengangguk.
"Ia Jee, ini benar benar Roseiana park temanmu!""Jangan memanggilku seperti itu, gue rasa jadi anak anak lagi tau gak!" protes Jisoo ketika Rose menyebut nama kecilnya di australia, yaitu 'Jee'.
Jennei yang sudah mengenal Rose lewat Jisoo pun tertawa, sepertinya bersahabat dengan Rose hal yang bagus.
"Oh ya, kalau boleh tahu lo kenapa pindah ke sini?" tanya Jennei yang di tujukan untuk Rose.
Rose tersenyum.
"Pertanyaan yang bagus Jen, gue pindah ke sini karena pingin aja." jawab Rose semangat."Sendiri gitu tinggalnya?" tanya Jennei kembali.
Rose menggeleng.
"Nggak, kakak gue tinggal di sini, udah kuliah,""Udah nikah?" celetuk Jennei tiba tiba yang membuat Jisoo menatapnya penuh selidik.
"Jangan bilang mau lo gebet Jen, itu Si Jinho di tanggepin elah, kasian tau anak orang lo gituin" tutur Jisoo.
Rose terbahak.
"Nggak kok, masih Single. Mau gue kenalin?, umur masih 23 loh" tawar Rose di sertai kedipan jahil.Jennei jadi cemberut di goda seperti itu. Tapi akhirnya ia hanya mengangguk dan tersenyum.
"Boleh Rose, kapan kapan ya.. Namanya siapa?""Chanyeol" ucap Rose.
Jennei mengangguk angguk.
"Jinho di kemanain Jen?" sahut Jisoo lagi.
"Ih Jisoo mah, gue tuh gak mau sama Jinho!" Jennei mendelik.
"Tapi kan Jinho ganteng, terus pintar matematika lagi," ujar Jisoo melebih lebihkan.
"Lo aja sih sama Jinho, gue mah ogah, dia kan pendek Jisoo masa gue jalan sama orang yang lebih pendek, gak cocok tau!" protes Jennei penuh keberatan.
"Jisoo, hubungan lo sama Hanbin gimana?"
Jisoo menatap Rose begitupula Jennei. Mereka terdiam sesaat kemudian kembali berbicara.
.
"Hanbin!" seru Lisa di tengah koridor memanggil siluet laki laki yang tengah berjalan sendirian.
Lisa menghampiri laki laki yang tak lain adalah Hanbin.
Hanbin nampak terkejut.
"Lisa..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Honesty Kim Hanbin
FanficPernah disia-sia kan? Pernah diacuhkan? Di Beri harapan palsu sudah pernah? Kalau berada dalam hubungan hampa tanpa rasa? Kalau sudah, kalian pasti paham betul rasanya. Seperti apa definisi hati yang separuh patah dan selebihnya retak Untuk hati utu...