Bab 40
"Jadi, kalian mau apa?"✴✴✴
"Assalamu alaikum,"
Ucap Jisoo pelan ketika mengetuk pintu ala shy shy cat.
Kalau Bobby lihat nih udah diketawain keliling dia, orang Jisoo kebiasaannya masuk nyelonong gak pake salam.Tadinya, Jisoo gak punya keberanian sih, tapi pas di kata-katain harga dirinya sendiri dia jadi ngegas.
"Gila, kaki gue jujur amat." Ringis Jisoo menatap pintu cokelat di depannya.
Seandainya pintu itu tidak terbuka, Jisoo mungkin masih menggaruk kepalanya bingung kenapa bisa tubuhnya jujur banget bisa langsung datang kesini. Di rumah Hanbin.
"Wahh Jisoo, ayo sini masuk-masuk!" Bunda Hannie membuka pintu sambil tersenyum dan menggiring Jisoo masuk kedalam rumah.
"Tadi temen nya Hanbin juga dateng, tapi baru aja pulang. Abang kamu juga ada,"
Jisoo tersenyum kecil.
"Heheh iya tante, Jisoo juga tau dari abang."Chanwoo yang memperhatikan interaksi ibu dan calon kakak iparnya itu, eh ralat, bagusnya apa ya? Mantan aja deh....
Chanwoo tiba tiba ingin tertawa kencang. Serius Jisoo manggil abang? Slow gan ini cuman untuk menjaga image."Ayo sini makan, biar tante panasin biar hangat makanannya."
Mata Jisoo membulat, ia lantas tersenyum canggung sambil menolaknya halus.
"Hah gak usah tante,"
Bunda Hannie malah tambah semangat menuntun Jisoo masuk lebih dalam ke rumahnya.
"Jangan malu ah, tadi temen temen kamu udah pada makan loh, kamu juga harus nyicipin masakan Bunda"
"Jisoo malu tuh bun makan sendiri," timpal Chanwoo berjalan ke arah meja makan.
Sontak Bunda Hannie sumringah langsung menggiring Jisoo kembali untuk duduk di meja makan.
"Walah, Gak sendiri kok, Hanbin juga belum makan tuh."
"Kok belum makan?"
Refleks Jisoo bertanya cepat."Cie cie, yg perhatian." Chanwoo kembali ngakak.
Sedangkan Bunda Hannie senyum penuh arti.
"Hanbin gak mau dibawain ke kamarnya, gak mau manja dia. Chanwoo panggil kakak kamu di atas, bilangin ada Jisoo."
✴✴✴
Sedangkan di dalam kamar minimalis yang di dominasi warna abu abu tua itu, Hanbin masih terbaring diatas kasurnya.
Hanbin hendak mendengarkan lagu, tapi saat mengambil earphone nya, pandangannya teralihkan ke beberapa pastel buah dan makanan yang dibawa temannya beberapa waktu lalu.
Tangan cowok itu melepas earphone, beralih melihat pastel itu satu persatu.
Hatinya kembali menghangat melihat beberapa pesan yang terselip disana.Namun tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarnya dan masuk.
Hanbin kaget dong kalau tiba-tiba Jisoo muncul disana."Emm anu, lo di panggil turun buat makan malam." ucap Jisoo berusaha mengalihkan pandangannya pada benda benda di kamar Hanbin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Honesty Kim Hanbin
FanfictionPernah disia-sia kan? Pernah diacuhkan? Di Beri harapan palsu sudah pernah? Kalau berada dalam hubungan hampa tanpa rasa? Kalau sudah, kalian pasti paham betul rasanya. Seperti apa definisi hati yang separuh patah dan selebihnya retak Untuk hati utu...