'30'

616 87 9
                                    

Bab 30
'Way back home'

Seakan mantra yang dirapalkannya dalam hati bisa berhasil membuat cowok yang menggenggam tangannya mau melepas tautannya itu, Jisoo terus merapalkannya dalam hati tanpa henti dan tanpa jeda.

Hanbin bangsat! Hanbin monyet! Hanbin kadal! Hanbin babi! Hanbin katak! Hanbin Onta!

Malaikat yang mendengar mantra itu saja heran, bimbang mau mencatat antar amalan atau dosa Jisoo.
Ya iyalah, malaikat aja bingung Jisoo tuh mengumpat atau absen nama binatang?
Spesies hewan bernama Hanbin banyak amat kayaknya.

"GERCEP AMAT LO BIN!"

"UHHUY CLBK BENERAN NIH?!"

"PB WOI PB!"

"LIAT KALIAN BERDUA ADEM BANGET ANJIR!"

"DEMPETAN LAGI DIKIT ELAH SOO!"

"WOI HARGAI JOMBLO DONG!"

Teman setan! Teman tuyul! Teman kunti! Teman jin! Teman pocong!

Lagi, Jisoo merapal dalam hati.
Dan untuk kedua kalinya juga, malaikat bimbang mencatat amalan Jisoo.
Dipikir ngabsen makhluk astral kali ya?

Hanbin yang menyadari bahwa Jisoo tidak nyaman dengan genggamannya, segera membebaskan tangan cewek itu.

Anjir! Perasaan dari tadi gue bacain mantra baru sekarang ampuhnya!

Ucap Jisoo dalam hati, cewek itu segera menetralkan detak jantungnya yang sedari tadi sudah menggila tanpa aba-aba.
Menyempurnakan makiannya bersama sisa-sisa umpatannya tadi ke cowok itu.

"Update lambe turah boleh juga nih, dijamin dapet love banyak dah!"
Taehyung tersenyum puas melihat hasil jepretannya yang khas banget dengan gaya potret lambe turah yang seperti paparazi itu. Di dalam ponselnya, tercetak banyak foto Jisoo dan Hanbin yang berjalan bersisian dengan tangan menggenggam.

"Kirim WA dong Taetae! Gue mau cetakin spanduk terus dipasang depan kantor kelurahan nih!" seloroh temannya begitu saja.
Mereka saling bersahutan bak burung camar kelaparan.

"Ngakak njir. Bagi gue juga tae-tae, buat ngecengin Jisoo kalo lagi marah-marah"

"Udah dong! Gue cape ketawa nih, tambah laper," adu Momo.

"Yaudah ayo," sentak Jihyo tak sabaran.

"Let's go makan!"

Boro-boro jalan deketan Hanbin lagi, Jisoo malah melarikan diri dan berjalan dekat abangnya Bobby.

Jisoo tak sadar, bahwa Bobby tengah merasakan sesuatu yang aneh. Memaksa cowok itu menarik senyum meski agak kikuk.

🌋

Rencana awal Jisoo ke Bali, yaitu membuat mereka kepanasan sekalian kebakaran mulai dimulai.

Honesty Kim HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang