'31'

574 69 8
                                        

Bab 31
'Sebenarnya hatimu kenapa? Mengapa tak jalan sebanding dengan dirimu yang terus saja mengelak bahwa mencintainya?'

☁☁☁

"Ogah,"

Satu kata yang keluar dari mulut Jisoo membuat Bobby mencebikkan bibir. Pasalnya sejak tadi adiknya itu terus keras kepala tidak mau berfoto. Padahal Bobby sejak tadi sudah siap dengan kameranya dan Jimin yang ia suruh jadi fotografer dadakan.

"Sekali-kali nurutin abang lo dapet pahala Jisoo, ini permintaan gue lohh" Bobby merengek, hampir putus asa pada adiknya itu.

"Lo siapa? Gue gak kenal!" cetus Jisoo begitu saja yang membuat Bobby kian mengerut.

Savage mbak Jisoo!

Jisoo masih kesal karena insiden abang kampret yang bertahap itu, mana ada abang yang tega gitu ya?

"Sekalian lo cemplungin gue ke kali Bob biar komplit!" sindiran dari Jisoo itu kembali menimbulkan pro dan kontra di teman-temannya.

"Pen ngakak liat muka Bobby tapi takut dosa!" June menahan tawanya tapi tak bisa, tetap saja ia tertawa melihat Bobby yang sebelas duabelas nahan boker itu.

"Itu lo ketawa anijir!"

"Gas teruss Jisoo!"

"Maaf yah bob, gue sebenarnya iba, tapi lo emang patut dinistakan!"

"Semangat gigi maju!"

"Udahlah soo, kasian, itu si bobby pens sama lo makanya minta poto-poto,"

"Jabanin lah soo, nyenengin peliharaan gak ada salahnya kali!"

Jisoo mendecih. Masih enggan mengiyakan permintaan abangnya.

"Gue traktir go-food deh soo!"
Bobby mencoba bernegoisasi, dan sepertinya hak itu cukup membuat Jisoo tertarik.

Tapi Jisoo masih saja keras kepala, mulutnya masih bungkam dan wajahnya masih menantang.

Hingga Bobby harus memberi keputusan berat, sangat berat. Ini menyangkut hidupnya.

"Sepuaslo makannya," tutur Bobby lemah. Tubuhnya meremang membayangkan nasib rekeningnya. Alamat baru di transfer udah ludes ini.

Sontak Jisoo tersenyum penuh kemenangan.
"Ayo sini foto Ibob, satu kali foto gue pesen 5 kali yah, eh gak deng, kan sepuas gue, ya kan bang?"

"Elah soo, giliran enaknya aja lo manggil Bobby abang!"

Jimin yang hendak menjepret dua adik kakak itu tersenyum geli, duh jadi pengen punya adik.

"Senyum dong bob, muka lo keruh amat, entar hasilnya jelek lagi!" canda June ketika melihat raut wajah Bobby yang seperti habis dilindes truk, lebih buruk dari nahan boker.

Jisoo berpose riang sambil mepet Bobby, biar makin nyesek abangnya.

Adik sadis!

Honesty Kim HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang