Bab 42
"Gencatan Senjata"~•~
"Alasan lo dari tadi nanya gue mau makan di kantin aja tuh gara-gara ini?!"
Suara Jisoo meninggi beberapa oktaf, meski masih berusaha dikontrol cewek itu agar tidak memicu perhatian orang-orang.
"Hahahah gue pengen ketawa!"
Sinisnya dengan sorot dongkol.Cewek itu melipat tangannya didepan dada, di hembuskannya nafas keras-keras.
"Lo itu kenapa sih?___ oh enggak enggak, gue yang kenapa? Perasaan gak bisa tenang mulu dari dulu! Come on Jisoo, udah putus kamu loh" Lanjut cewek itu berbicara didepan cermin.
Setelah tersadar bahwa telah berada di kamar mandi cukup lama, Jisoo harus mengurungkan niatnya untuk mengeluarkan uneg-uneg nya lebih dalam.
Ia harus keluar secepatnya jika tidak ingin dicari keberadaannya karena menghilang terlalu lama."Oke, gue mulai gak waras bicara sama cermin. Wake up Jisoo, jangan mau kalah, peraturannya simple, yang ngehindar itu yang kalah!"
Setelah mengucapkan itu
_lagi-lagi pada cermin_ Jisoo akhirnya keluar dari sana.Berlagak asyik, membaurkan diri, dan
Menampilkan senyum ramahnya sebaik mungkin. Oh sungguh drama luar biasa!Tidak ada yang perlu tau perasaannya sekarang, tidak boleh seorang pun.
~•~
Setelah makan siang ramai-ramai di rumah Bunda Hannie, mereka semua duduk ditaman belakang untuk menikmati camilan dan rujak pedas yang disajikan khusus Bunda Hannie hari itu.
Tidak butuh kursi, mereka nyaman merumput diatas tanaman hijau yang bersih dan rapi itu.
"Ini ditambah lagi rujak pedasnya!" seru Bunda Hannie bersemangat membawa mangkuk besar dibantu Jihyo dibelakangnya yang juga membawa mangkuk seukuran.
Sontak mereka bersorak riuh, langsung memberikan jalan pada Bunda Hannie untuk meletakkan Mangkuk rujak itu ditengah-tengah.
"Asikk nambahhh, pedesnya gila bun! Mantulll!" Seru Yunghyung disela-sela dirinya yang kepedesan.
"Taehyung makan juga nih Bunnn, Enak dah, entar Taehyung tambahin di IG lambe turah biar Bunda bisa jualan!" tambah Yunghyung mengacungkan dua jempolnya.
"Yungg, jangan banyak-banyak, ntar lo tambah cabe!"
"Iya nih, makan aja sono yang laen, gak kuat kalo lo nambah cabenya!"
Mendengar keributan itu, Bunda Hannie langsung ketawa.
"Lah gak bisa makan pedes ya? Tunggu ya bunda ambilin Buahnya aja,""Sip Bun, makasih!"
Sahut teman-teman Taehyung semangat.Bunda Hannie lalu ngacir dengan masih terbahak-bahak. Maklum, selera humor emaknya Hanbin kan receh. Eits, tapi recehan logam mulia yah
"Gaesss bentar lagi ujian nih!"
"Anjir lu ngingetin gituan di situasi gini, lagi happy happy nya juga!" sungut yang lain kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Honesty Kim Hanbin
FanfictionPernah disia-sia kan? Pernah diacuhkan? Di Beri harapan palsu sudah pernah? Kalau berada dalam hubungan hampa tanpa rasa? Kalau sudah, kalian pasti paham betul rasanya. Seperti apa definisi hati yang separuh patah dan selebihnya retak Untuk hati utu...