'02'

3.7K 241 51
                                        

BAB 02

"Aku tidak peduli tentang hal yang lain, jika kamu merasakan rasa sakit; aku akan melindungimu dengan rasa sakit yang sama"


Tzuyu termenung di bangkunya. Ia tak berniat ke kafetaria sama sekali. Meski dirinya lapar, tapi rasanya tidak mungkin ia ke kafetaria dengan perasaan yang hancur dan wajah sembab.

Tzuyu sudah menangis karena novel romance yang di bacanya. Ia suka akhir yang bahagia, tapi mengapa ia lebih tertarik membaca novel sad-ending?. Dirinya juga tak tahu.

Tzuyu berbalik badan melihat bangku Hanbin yang kosong. Tzuyu menghela nafas berat.

Tzuyu menyukai Hanbin. Dulu saat Tzuyu kena bully an, Hanbin yang membelanya. Hanbin selalu membela Tzuyu dan tersenyum kepadanya. Karena itu Tzuyu menyukai Hanbin.

"Akankah kisah cinta gue berahkir bahagia?" gumamnya.

"Apanya yang bahagia?" ucap Jisoo yang menepuk bahu Tzuyu.

"Eh?!, tidak. Gue tadi baca novel yang akhirnya bahagia" alibi Tzuyu.

"Oh ya?, gue kepingin baca novel deh kayaknya" ujar Jisoo menimang nimang.

"Mau pinjem?, gue punya banyak novel bagus" tawar Tzuyu.

"Genre nya apa?"
Tanya Jisoo tertarik.

"Romance"

Jisoo mengerinyit.
"Itu aja?"

Tzuyu mengangguk.

"Nanti gue pikirin ya, gue ke kafetaria dulu, mau ikut?" tawar Jisoo.

"Boleh"

Jisoo dan Tzuyu bersama sama ke kafetaria dan bergabung di meja yang di tempati Jennei, dan Jimin.

"Eh ada Tzuyu, duduk sini!" panggil Jimin menepuk kursi sebelahnya.

Setelah mereka duduk Jisoo memulai pembicaraan.

"Jimin, lo sekelas sama Jimin yang cowo itu kan?" tanya Jisoo.

"Iya, kenapa memang?"

"Gak, tadi titip salam ke Tzuyu"

"Hah?!" respon Jimin melotot.

"Segitu banget sih lo!"

Jimin beralih ke Tzuyu.
"Lo jadian sama Jimin?, kapan?, bagaimana bisa?"

Tzuyu mengerjapkan matanya menerima pertanyaan bertubi tubi itu.

"Yeh santai aja keles, kan Tzuyu nya takut liat mata belo belo lo itu!" hardik Jennei.

"Nggak kok, kita itu sepupuan" jawab Tzuyu.

Jimin menghela nafas lega.

"Kenapa?, lo suka ya sama Jimin?!" goda Jennei.

"Ih apaan sih, gak kok!" bantah Jimin.

"Muka lo kok merah!"

.

Jisoo termenung di balkon kamarnya. Sudah seminggu lebih dirinya bertengkar dengan Hanbin. Biar Jisoo beritahu, Hanbin itu adalah pacarnya.
Entah bagaimana mereka bisa pacaran dan sampai saat ini belum putus putus.

Honesty Kim HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang