'39'

532 64 10
                                    

Bab 39
'Kamu pergi,
Aku sepenuhnya mati.'

✴✴✴

"Kamu ini kenapa?! Sudah berapa kali papa bilang jauhi sampah itu!"

Suara teriakan bersahut-sahut terdengar dari dalam kediaman keluarga Hanbin. Tetangga yang sayup-sayup mendengar keributan itu langsung berbisik-bisik.

Seungri mengerutkan keningnya dalam, menatap penuh amarah anak sulungnya yang kini tengah terduduk mengenaskan diatas karpet.

Ibundanya sendiri masih terisak karena tak kuasa membendung tangisnya.

"Pa! Sabar pa, itu Bang Hanbin perlu pulih dulu!"

Chanwoo memperingarkan papanya akan kondisi Hanbin.
Adik Hanbin itu maju selangkah kearah papanya, berharap bisa meredam amarah beliau yang sudah memuncak.

Namun, tak ayal membaik, Seungri lantas membentak anak bungsunya itu juga.
"Diam kamu Chanu! Ini urusan papa sama abang kamu, dia udah benar-benar kelewatan!"

Hannie, sang ibunda menarik Chanwoo menjauh dari papanya sebelum ia kembali dibentak kasar.
Tapi Chanwoo tetap kekeuh membela abangnya.

Dilepasnya pelan genggaman sang bunda sambil menatap ibunya itu meminta. Sedangkan ibunda hanya bisa pasrah.
Meskipun Chanwoo bukan berasal dari rahim Hannie, cowok itu sangat menghargai dan menyanyangi Hannie seperti ibunya sendiri.

"Papa gak pernah tau apa yang bang Hanbin rasain!"

Mendengar penuturan itu, Seungri langsung tertawa hambar.

"Apa itu cukup jadi alasan untuk berbuat bodoh? Saya bekerja tulang banting bukan untuk mendengar anak saya ketergantungan obat terlarang seperti itu"

Tiga tahun lalu, Hanbin mengalami masa-masa yang berat, hal itu membuatnya stress dan kehilangan kendali. Dokter hanya bisa memberikannya obat penenang yang ilegal, meskipun itu terlarang. Tidak banyak yang bisa diperbuat dokter, kondisi Hanbin malah semakin parah.
Seungri mengira anaknya itu memakai narkoba dan menjadi sakau.

Hanbin sebenarnya sudah membaik, tapi entah mengapa gejalanya kembali kambuh. Dia merasa seperti dua tahun yang lalu. Masa-masa yang berat terus menghantuinya, Hanbin tidak mampu bertahan tanpa obat.

Ditinggalkan orang terdekatnya membuat dia benar-benar terpuruk.

"Alasan ini sama pa! Bang Hanbin sampai begini karena gejalanya beberapa tahun lalu terulang,
Papa pasti gak lupa akan hal itu 'kan?"

"Hanya karena itu?
Kalau begitu saya bodoh karena telah kembali memercayainya dulu," Seungri berucap sinis.

"Hanya papa bilang?! PAPA KIRA SIAPA YANG MEMBUAT BANG HANBIN SAMPAI BEGINI PA? SIAPA?!"

"JAGA MULUT KAMU YA!!!
dia memang begitu karena Hanbin lemah! Saya bahkan tidak menyangka dia anak saya!"

"Papa masih bisa bilang begitu sekarang?"
Chanwoo menghapus kasar air matanya. Setelah dia rasa mampu, barulah kembali ia melanjutkan ucapannya.

"Tiga tahun lalu. Bang Hanbin butuh sosok ayahnya, dia stress sampai sekarat. Anda tidak peduli.
Sedangkan Mama masuk rumah sakit anda tidak pernah ada! Bahkan sampai mama saya meninggal, anda tidak pernah datang! Lucu kalau anda tiba-tiba saja datang dua tahun lalu sambil memaki bang Hanbin karena hal yang disebabkan anda sendiri."

Honesty Kim HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang