'04'

1.9K 161 14
                                        

Bab 4
'Seharusnya aku yang ada di sana, mendekapmu erat yang kini hanya angan angan belaka'


  Bobby menyeka keringat yang bercucuran di wajahnya. Sudah dua jam ia berada di lapangan basket sekolah. Terus mendrible bola dan memasukkannya ke ring tak kenal ampun.

Suara bola yang terpantul mengisi keheningan di setiap detiknya.

Begitu berulang Bobby memungut bola dan kembali bermain. Bermain seorang diri tepatnya.

Dan saat bola menggelending menjauh, Bobby akhirnya memilih untuk berbaring di atas lapangan basket dengan nafas memburu.

Kacau.

Begitulah kira kira keadaannya. Bobby bukan hanya kacau penampilan, tapi suasana hatinya juga sedang seperti itu.

Ia memikirkan masalah Hanbin, Jisoo, dan Lisa. Sungguh rumit masalah mereka.

Dan mengapa ia memikirkan hal itu?
Itu karena ia takut kalau Lisa kembali pada Hanbin, kalau Hanbin sampai memilih Lisa, dan..  Jika semua itu terjadi, maka perasaan orang yang selama ini di jaganya akan hancur lebur, perasaan Jisoo akan hancur berkeping keping.

Jika di tanya mengapa ia peduli?
Ini karena, ada sesuatu yang berbeda terhadap Jisoo. Ada rasa ingin melindungi yang Bobby rasakan untuk Jisoo.

Baginya, Jisoo adalah bunga sakura yang mekar di musim gugur. Tetap menampakkan indahnya meski dinginnya agin menghantam dirinya.

Flashback on

Jiwon melangkah masuk ke acara pernikahan ayahnya dengan secuil keberanian yang tersisa.

Tak ada yang perlu di tangisi lagi, karena menurutnya itu sia sia saja.
Meski umurnya baru 12 tahun, ia tahu..  Tidak akan ada yang bisa merubah apa yang telah terjadi.

Tapi tetap saja hatinya sakit saat melihat senyum kebahagiaan ayahnya dengan wanita lain,.. Wanita yang bukan ibunya.

Tepukan di bahu kiri Jiwon menyadarkannya dari masa lalu yang menyeretnya dengan paksa merasakan indahnya masa lalu, dan membuatnya berkata 'seandainya'.

Honesty Kim HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang