'37'

702 64 9
                                    

Bab 37

Disaat semuanya abu-abu
Disaat semuanya lebur
Disaat semuanya bisu
Disaat semuanya pergi

Kamu datang, membawa harap yang akan menyelamatkanku dari belenggu aneh yang ajaibnya membuatku hancur.
Namun, sesaat setelahnya, kamu lepas.
Lebih tepatnya, kamu yang kembali asing saat telah memberiku nyawa yang berharap.

~•~

Hari itu, tepat sebelum event bergengsi pertandingan basket yang diadakan SMA Veist sebagai simbol persahabatan tiap tahunnya, Bobby dan Hanbin sedang sibuk-sibuknya diruang kerja osis. Bukan hanya mereka yang letih karena mengurus banyak hal, anak basket dan osis lainnya yang memiliki badan tegap dan berotot, tentu saja bekerja dilapangan sana. Menyiapkan area pertandingan dan segala seluk beluknya.

Seokjin, ketua osis sekaligus siswa paling teladan dan pintar di SMA Veist, mengarahkan anggotanya dengan telaten. Ketos yang menjabat sebagai leader kelas sains yang tidak diragukan lagi kemampuannya, tentu saja menjadi kebanggaan dan kesayangan para guru.

Untuk itu, Bobby, selaku ketua tim basket di SMA itu merasa sangat bersyukur karena semuanya dimudahkan oleh pihak sekolah karena Seokjin yang ikut turun tangan. Dan Ketos itu juga hampir menghandle sepenuhnya tugas Bobby.

"Udah gue input semua datanya Bob, lo mau liat atau gue langsung nyetak aja?"

Hanbin menoleh pada Bobby disampingnya. Tangan cowok itu diregangkan, sebab sudah terlalu lama menari diatas keyboard laptop.

"Langsung nyetak aja. Gue percaya kerja lo," Bobby mengacungkan jempolnya. Membuat Hanbin terkekeh ringan.

"Guysss, ada yang mau nitip sesuatu gak? Gue mau kekantin nih!" Seru Jihyo berdiri dari duduknya.

Sontak mereka semua mengalihkan pandangan melihat kearah cewek yang menjadi sekertaris utama osis itu.

"Emang kerjaan lo udah kelar? Ingat yah, besok udah jalan eventnya. Artinya lo harus rampungin semua hari ini."
Seokjin memperingati tanpa mengalihkan sedikitpun pandangannya dari ipad yang menampilkan daftar perlengkapan.

"Ck, gue cuman mau beli doang, haus tau! Lo aja yang terlalu serius!" cibir Jihyo tidak terima.

"Bukannya tadi lo udah makan 2 kotak nasi, apa itu kurang?"

"Ihhh lo tuh ya, masa pinter gitu gak konek sih! Gue haus! Beda lagi kalau lapar!" Jihyo mendelik kesal pada sosok yang masih saja memfokuskan dirinya di ipad.

"Udah udah, sana lo cepetan pergi. Kita semua nitip soda aja," Im menengahi.

"Oke, tapi gue gak sudi beliin tuh Jin yah!" Tukas Jihyo melirik tajam Seokjin.

"Gue punya air mineral, lebih sehat. Dan tentunya gak bikin Gen.Dut" ucap Seokjin begitu menyebalkannya.

Jihyo makin kesal. Mengundang gelak tawa diruangan osis yang beberapa menit lalu hening dengan suasana mati.

Honesty Kim HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang