'32'

571 78 7
                                    

Bab 32
'Au ah, gelap'

Seperti kata Jisoo kemarin, cewek itu benar-benar kesekolah tanpa Bobby. Alias cewek itu bareng Jennei nebeng Jungkook, sama aja numpang Jimin.

"Cepetan njir, ogah telat gue," gerutu Jennei tanpa henti pada Jisoo yang masih setia siap-siap kesekolah.

"Sabar elah, selow aja. Palingan entar disuruh mungut sampah doang." seloroh Jisoo mengancing bajunya.

"JISOO!"

"Iyaa! Berisik deh lo!"

"Nyesel gue ngajakin lo bareng," Jennei bersidekap. Kembali duduk di atas ranjang Jisoo.

"Gue aja bareng Jimin Jen, orang tuh curut dua gak masalah nunggu gue."

Tiba-tiba ponsel Jennei berdering.
Pesan dari Jungkook masuk.

"Nihh ini nihh! Jungkook WA gue nanya, lo masih lama yang ama aja nyuruh cepetan!" heboh Jennei menunjukkan layar ponselnya yang menampilkan room-chat nya sama Jungkook.

"Iyaa bentar, ini tinggal nyisir rambut, berisik lo!"

Jisoo menyisir rambut nya cepat, duh jadi rindu mobil abangnya. Disana Jisoo bisa santai nyisirnya.
Kemudian setelah semua beres, dua cewek itu berlarian menuruni tangga dan akhirnya sampai dimobil Jimin.

"Kita berangkat sekarang?"

"Taun Depan!" Jimin berseru jengkel ketika Jungkook kembali bertanya, padahal ini sudah jam tujuh lewat. Dan sialnya, tinggal menghitung menit bel akan berbunyi.

"Santai! Yaudah cus!" Jungkook memberi aba-aba. Diikuti Jimin yang langsung menekan pedal gas meninggalkan rumah Jisoo.

Ditengah perjalanan, Jennei iseng melihat-lihat isi mobil Jimin. Tangannya terulur menelusuri. Hingga suatu kertas_lebih tepatnya undangan-- menarik perhatiannya.

"Ini apaan woi?!" Seru Jennei heboh menjulurkan undangan yang berwarna dominan biru laut ketengah-tengah.

"Jangan norak, itu undangan." sahut Jisoo datar, dengan pandangan cewek itu masih terarah ke layar ponsel.

"Iya gue juga tau, maksudnya ini undangan apa?!" sungut Jennei membuka plastik mengkilat undangan itu.

"Lo bisa baca kan? Jangan bacot disini deh,"

"LISA MAU ULTAH?" Kaget Jennei ketika melihat secara seksama undangan yang dipegangnya.

Sontak mata Jisoo teralihkan.
"Hah? Kapan?"

"Entar malem nih,"

Jennei mengerinyit.
"Kok lo pada dapet sih?"

"Apaan?"

"Itu undangannya. Gue sama Jisoo tau aja nggak" Jennei mengaduh.
"Duh ada yang nggak beres nih, tuh anak sentimen kita berdua?!" Ucap Jennei menggebu.

"Positif Thinking aja, mungkin baru entar dapatnya" Jimin menyeletuk. Berharap Jennei akan diam dan tidak mempermasalahkan hal sepele itu.

Honesty Kim HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang