'23'

796 87 3
                                    

Bab 23
"Bahkan rasa pun dipaksa untuk bungkam"

"Gue 16" ujar Jennei mendesah kecewa.

"Slow, gue 27" cengir Taehyung yang tiba-tiba saja datang entah darimana.

Tanpa malu cowok itu duduk ditengah-tengah anak kelas 3-2 yang tengah berbagi rasa.

Ini memang hari pembagian rapor, dan di pagi yang bisa di bilang cerah itu-meski tak secerah hari mereka-, urutan nama mereka sudah ditempel masing-masing mading kelas.

"Minggir lo cabe! Ribet elah!" sungut June kesal ketika Taehyung duduk diantara dirinya dan Jinhwan.

"Elah june, tenang aja, gue bukan orang ketiga kok! " kekeh Taehyung tanpa dosa.

"Anyir, gue gak bisa gerak" keluh Jinhwan menggeliat. Dengan gemas ia mencubit pantat Taehyung yang seenak jidat menindihnya.

"Aw!!!! Bangsat, pantat gue melar gak seksi lagi njir" Taehyung mendelik. Lantas berdiri dari duduknya semula.

Ia menendang kaki jinhwan dan mencak-mencak duduk di bangku lain.

Cabe memang.

"Sabar ya jen, makanya jangan main ama jungkook mulu, flashback gak baik lo,"
Bobby menepuk-nepuk bahu Jennei dengan muka sok prihatin.

Jennei mendengus.
"Lo mau nyemangatin atau malah nyinyir sih?"

Bobby terbahak.
"Dua-duanya jen"

Jennei memutar bola matanya malas. Lantas kembali mendesah dan memilih menelungkupkan wajahnya di meja.

"Emang lo berapa bob?" June berbalik ke arah Bobby dibelakangnya.

Bobby menaikkan sebelah alisnya.
"Gue? 14,"

June tersenyum sumringah. Ia excited sendiri.
"Yessss, gue di atas lo"

June kegirangan. Melompat-lompat bak orang gila.

Momo bergidik ngeri.
"Perasaan dari kemarin tuh anak mukanya menggenaskan banget. Kesambet kali yak?" batinnya lantas menggelengkan kecil kepalanya.

Bobby menghendikkan bahu. Tak peduli cowok tinggi didepannya yang sedang kegirangan.

Ia lebih memilih penasaran dengan urutan nama Jisoo di mading yang mengartikan peringkatnya di kelas itu.

Tapi, sejak tadi ia tak melihat cewek itu.
Bobby hanya melihat Hanbin yang sedang nampak membaca satu persatu nama yang ada di mading itu.

"Ngapain lo?" Bobby menghampiri Hanbin.
Melihat balik isi mading itu.

"6"
Hanbin menoleh ke Bobby.
"Jisoo peringkat 6," ucapnya kembali.

Bobby tersenyum.
"Peringkatnya naik lagi," ujarnya lega.

Bobby beralih menatap Hanbin.
"Lo peringkat 2, congrats broo"

Hanbin tertawa.
"Thank's, lo juga selamat"

Mereka berdua terkekeh. Berusaha menghilangkan kecanggungan yang selama ini menguasai.

Tiba-tiba hening. Kegaduhan yang di timbulkan pengumuman yang tertempel pada mading mereda. Digantikan perasaan heran. Dan penuh tanda tanya.

Hentakan kasar, lantas mengalihkan semua pandangan.

Menatap punggung cewek berambut panjang yang baru saja keluar kelas setelah meletakkan kasar handphone nya di atas meja.

"Kenapa?" tanya Yo Jung menyelidik Jihyo, yang kebetulan duduk di sebelah cewek itu.

Jihyo menggeleng pelan  saat Momo hendak menyusul cewek itu.

Orang dikelas itu terheran-heran.
"Kenapa lagi? Bukannya dia ke-1?"

"PMS kah?"

"Tzuyu aja udah gak ada,  masih gak puas?"

"Heran gue model cewek kek dia,"

"Gak pernah bersyukur atas yang dia dapatkan,"
Begitulah sindiran yang cewek itu selalu dapatkan.

Cewek itu, adalah Nayeon. Cewek yang selalu di nomor duakan selama ini.

Kok pendek? Nanti kalau banyak yang vote, lanjut setelahnya😘

Honesty Kim HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang