Bagas dan teman temannya sedang bermain bola di lapangan sekolah, hari ini guru guru lagi rapat buat US kelas 12 jadilah seluruh kelas kosong dan seluruh murid bersejarah di semua sudut sekolah, entah apa yang mereka lakukan.Teman teman Bagas memang terkenal nakal seperti Bagas mereka semua di takuti oleh hampir seluruh sekolahan. Pemes? Tentu.
"Eh gas, kelas lo kedatengan murid baru ya? "
Tanya Firly salah satu gengnya.
"Ho.oh"
"Kata anak-anak, dia cantik ya? Lebih cantik daripada Nayeon yang katanya model itu ya? "
Tanya Bobby
"Biasa aja. "
"Alah. Kalian tuh percuma tanya sama si Bagas, dia tuh semua cewek dibilang biasa. Lo lupa Bagas tuh ANTI SAMA CEWEK! ye gak bro? "
Ucap Della yang tiba-tiba ada di lapangan.
Della juga termasuk geng Bagas, sebenernya dulu Bagas gak pernah mau temenan sama cewe. Tapi katanya sifat Della beda dari cewek yang lain.
Semua teman temannya selalu menuruti keinginan Della, apa pun itu pasti mereka usahakan. Karna sebejat bejatnya mereka. Mereka masih menghargai seorang wanita.
"Lo kenapa disini Del? Kita lagi main bola loh"
Ucap Bobby yang memang notabene naksir sama Della. Tapi ya karna ketidak warasan Bobby dan sifatnya yang murahan itu membuat Della jijik dengan apapun yang dilakukan Bobby.
"Di kelas boring, jadi gue cari kalian. "
Bagas sedari tadi hanya diam. Tidak ikut menyahuti guyonan teman temannya, memikirkan apa kata Eyangnya semalam membuat Bagas yang notabene gak pernah mau mikir jadi terpaksa harus menggunakan otaknya yang mungkin sudah ada sarang laba labanya.
"Heh gas. Lu kenapa? Diem aja. Sembelit lu? "
Celetuk Firly
"Berisik lu semua! "
Lalu Bagas meninggalkan teman temannya yang masih saling pandang satu sama lain.
Della paham, ini pasti ada yang sedang dipikirkan oleh bocah tengil itu. Della sudah tahu segala hal tentang Bagas dari mulai sifatnya sampai celana kolor bebek warna pink milik Bagas pun Della mengetahuinya.
Bagas itu tipe orang yang gak suka ngebeberin masalahnya alias curhat ke semua orang ia lebih memilih untuk menyimpannya sendiri dan di selelsaikan sendiri. Menurutnya tak ada orang yang bisa ia percaya 100% selain Tuhan.
Bagas menaiki tangga untuk menuju ke toilet di gedung belakang paling atas untuk menyalakan rokoknya. Ini sudah kebiasaannya sejak kelas 10 dan jikalau ada yang memergokinya tak akan pernah mau buka mulut karna pasti mereka tahu apa akibatnya nanti. Jika guru yang mengetahui? Bagas akan mengajak mereka ngerokok bareng disitu. Emang dasar anak gak punya takut sama sekali.
Mohon untuk readers di bawah umur jangan tiru hal hal yang dilakukan Bagas itu semua bejat.
**
Di kelas yang super super ramai ini, Dara hanya duduk di tempat duduknya di belakang pojok sendirian. Tak ada satu pun anak yang mau mengajaknya bermain atau mengajak ngobrol. Semua murid di kelas Dara menganggap Dara cewek sok suci, suka ngatur dan apalah itu sejak dirinya membuat ulah saat pelajaran hari pertamanya dulu.
Dara bangkit dari kursinya dan berjalan keluar kelasnya. Ia berpikir apa sekolah barunya ini juga memiliki rooftop seperti sekolahnya dulu?
Karna entah kenapa Dara paling suka dengan hal hal menyejukkan sepeti saat di rooftop dengan angin semilir yang akan menerpa kulit putihnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Good Lips
RandomGara gara pindah sekolah, hati yang awalnya hanya milik laki laki yang di anggapnya Cinta pertamanya.... Berpaling ke orang lain yang sifatnya jauh dari Cinta pertamanya... Malah bisa dikatakan 180%. Warning : ⚠ bahasa non baku.. Jika sudah memb...