Dara tengah mengigit jarinya cemas pasalnya sedari tadi Bagas tak kunjung datang menjemputnya. Dan di depan rumahnya sudah ada Ian yang sedari tadi mengetuk pintu rumahnya membuat mamahnya gemas ingin membuka.
"Mah mah! Mau kemana? "
"Mau bukain pintu buat Ian lah. Kamu dari tadi di suruh buka pintu malah diem aja. "
"Please mah jangan. Tunggu Bagas bentar. "
"Mamah bingung deh sama kamu. Sebenarnya pacar kamu Ian atau Bagas. "
Deg.
Kenapa jantungnya tiba-tiba berdegub kencang. Hei tak mungkin, tak mungkin Dara menyukai Bagas yang anak Badung itu. Bagas bukan tipe Dara.
Dara lebih suka cowo pendiem yang gak banyak ulah dan dia rapih.
"Dara?? "
Mamahnya membuyarkan lamunan Dara,
"Ah? Ya mah? "
"Tuh Bagas dateng. "
"Mamah tolong bukain ya? Terus suruh Bagas aja yang masuk. Please. "
"Hih kamu ini. "
Tak lama Bagas sudah melenggang masuk ke dalam rumah Dara dengan gaya sok coolnya.
"Tumbenan lo minta gue jemput. Jangan-jangan lo udah suka ya sama gue? Ck. Emang pesona gue tuh luar biasa kok. "
Dara menatap Bagas datar.
"Oke oke. Lo udah gak sabar mau boncengan sama gue naik motor kan? Cus lah. "
Saat Bagas ingin berjalan keluar. Dara menahan tangan Bagas dan mendelik takut.
"Tunggu. "
Ucapnya.
Bagas hanya tersenyum.
"Udah gak ada, udah gue usir. "
"Ha? "
"Iya gue usir. "
"Lo bilang apa? "
"Dara udah berangkat. Dan awalnya mama lo mau ngomong terus gue dorong masuk. "
"Durhaka lu ya, nyokap gue di dorong-dorong. "
"Lah udah dibantuin juga. "
"Oh ya lupa. Ya udah ayo berangkat. "
Saat Dara sudah sampai depan pintu ia menoleh mendapati Bagas yang masih berdiri di tempatnya tadi sembari senyum kuda.
"Ayo bagas! Udah telat ini. "
"Lo gak lupa sesuatu gitu? "
Dara melihat ke arah kakinya sepatu dan kaos kakinya sudah terpasang, seragamnya juga sudah komplit ditambah dasinya. Tas? Tas sudah ada di punggungnya. Apa lagi?
"Ha? Udah komplit kok. "
Ucap Dara
Lalu Bagas berjalan mendekat ke arah telinga Dara. Awalnya Dara menghindar tapi tangan kekar milik Bagas menahannya dan terpaksa ia harus menahan geli karena nafas Bagas.
"Lo lupa bilang makasih sama gue. "
Ucap Bagas lalu ia melepaskan pelukan tangannya pada punggung Dara.
Dara hanya menatapnya datar.
"Lo tau gak gue kalo marah kaya apa? "
"Wuh tau dong. Gue kan yang sering buat lo marah. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Good Lips
De TodoGara gara pindah sekolah, hati yang awalnya hanya milik laki laki yang di anggapnya Cinta pertamanya.... Berpaling ke orang lain yang sifatnya jauh dari Cinta pertamanya... Malah bisa dikatakan 180%. Warning : ⚠ bahasa non baku.. Jika sudah memb...