0.17 Pergi

47 1 0
                                    

Dara turun dari mobil setelah menyalami Ayahnya,  hari ini Ayahnya akan menginap di Surabaya untuk kepentingan bisnis jadi Dara minta Ayahnya mengantar sebelum berangkat ke Surabaya.

"Belajar yang bener ya sayang! "

"Iya Ayah Hati-hati. Bye! "

Setelah melihat mobil sedan milik Ayahnya pergi, Dara melangkahkan kaki masuk ke dalam sekolah. Baru beberapa langkah ia mendengar teriakan yang memanggil namanya.

"Hah hah...  Gue kira udah masuk. Ternyata jam gue yang kelebihan. "

Della terlihat mengatur nafasnya setelah berlari larian.

"Kenapa lari lari sih? "

"Tadi ban angkot yang gue naikin bocor,  terus si abangnya nurunin gue di jalan tapi untung abangnya baik jadi gue cuma bayar setengah.  Hah capek banget Dar.  Aduh gerah nih masih pagi juga. "

Dara hanya tertawa kecil.

"Ya udah yuk masuk. "





Hari ini lagi-lagi Bagas membuat ulah.  Ia membuat adik kelasnya berantem gara gara merebutkan dirinya. 

Awalnya Bagas hanya meminta air putih kepada salah satu adik kelas yang suka padanya.  Tapi saat ingin memberikan air putih itu,  ia kena labrak oleh temannya yang lain yang juga suka kepada Bagas. 

Emang susah ya kalo di takdirin ganteng mah.

Seluruh siswa hampir keluar untuk melihat pertengkaran dua kaum hawa itu,  mereka saling menarik rambut satu sama lain,  menarik baju seragam satu sama lain. 

"Eh gas berantem tuh. "

"Alah biarin aja udah.  "

"Jahat bener lu. "

Ucap salah satu temen basket Bagas.

Ya itu bukan salah bagas mereka sendiri yang memulai,  bagas kan cuma minta air putih gak lebih.

Karena keributan siswa yang menjadi-jadi ketua Osis melaporkan kejadian ini kepada pak Ergan selaku guru BP.

Saat pak Ergan datang semua siswa langsung pergi,  namun kedua insan wanita ini belum berhenti berkelahi.

"Stop!! "

Mereka berdua langsung berhenti dan menatap ke arah Pak Ergan yang melihat mereka ganas. 

"Kalian ini kaya anak kecil saja!  Kenapa ribut-ribut disini ha??! "

"Dia yang mulai pak. "

"Dia. "

"Dia pak. "

"Lo ya. "

"Lo!! "

"Diam!! "

Mereka berdua langsng menutup rapat-rapat mulut mereka berdua saat melihat Pak Ergan sudah benar-benar marah.

"Kamu yang jelaskan ada apa ini. "

"Saya pak? "

"Iya siapa lagi! "

"Saya cemburu pak,  soalnya dia yang berhasil di ajak bicara pak.  Saya gak terima gebetan saya malah deket sama dia pak. "

"Oh gara gara cowok ya.  Dasar ya kalian ini ke sekolah niat cari pacar atau mau belajar ha?! "

" dua-duanya sih pak. "

Pak Ergan hanya menepuk dahinya saat mendengar jawaban muridnya itu.

"Lalu kalau boleh tahu siapa yang kalian rebutin. "

Bad Boy Good Lips Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang