Maaf kawan banyak typo dan kesalahan.. Maafkanlah. Hehe
Rumah Dara sangat ramai belakangan ini. Pasalnya ada trio blangsak yang selalu datang ke rumahnya karena undangan dari adik laki lakinya itu.
Ruang Keluarganya tak pernah sepi karena teriakan teriakan yang mereka buat. Seluruh keluarganya sangat menyukai mereka, termasuk Ayahnya.
Apa mereka gak mikir nilai Yuta bakal merosot kalo setiap hati hanya bermain ps?
Dara hanya mendengar teriakan mereka dari kamarnya. Beberapa kali ia terlihat menghela nafas kasar karna gangguan yang mereka buat. Dara tengah asik nonton drakor, kalo rame gini kan gak bisa menghayati ceritanya.
Walaupun otaknya tak berada di alur cerita drama yang ia tonton, ia masih nekat untuk melihatnya karena ada Lee Jong Suk sebagai peran utamanya.
Saat ia tengah asik menatapi wajah Lee Jong suk yang sangat menggoda itu, lagi lagi gangguan datang ada yang mengetuk pintu kamarnya.
Dengan terpaksa Dara mepause dramanya dan berjalan menuju pintu dan membuka kenop pintunya.
Munculah seonggok daging yang soksokan cool di depannya sekarang ini. Dengan tangan yang ia sandarkam di dinding dan rambut yang sengaja ia sibak kebelakang.
Dara terperangah, bukan karena terpesona dengan kecool an manusia di depannya ini. Tapi ia terperangah dari mana asal manusia satu ini kenapa memiliki tingkat kepedean yang sangat tinggi?
"Mau apa lo? "
Tanya Dara saat cowok di depannya itu melihat lihat isi kamarnya.
"Lo lagi apa sih? Betah banget ngedekem di kamar. Nonton bok*ep lo ya? "
Minta di tabok itu mulut.
"Emangnya elo?! Gue lagi lihat Cogan. "
"Siapa? Gue ya? "
Sumpeh lo bang? Gue tarik juga deh bibir lo itu.
"Pede gilak. Cogan yang gue maksud lee jong suk, bukan Lee jongos kaya lu. "
Bagas mengatupkan mulutnya. Harga dirinya telah diinjak injak oleh wanita.
Helloww emang lo punya harga diri? Enggak.
Bagas ingin masuk ke kamar Dara karna ia belum pernah masuk ke kamar cewek sebelumnya jadi ia ingin tahu ada apa saja di dalamnya.
Bagas mendorong badan mungil milik Dara agar gadis itu pergi dari jalannya.
Dara mengaduh kesakitan tapi Bagas tak peduli. Pernak pernik serba pink dan biru ini memikat mata Bagas untuk di jelajahi.
Semua barangnya terlihat rapi, ada pintu kamar mandi. Almari dengan 3 pintu yang tingginya mungkin 2 meter. Meja belajar berwarna putih dengan buku yang tertata rapi di raknya.
"Kamar lo Bagus. "
Ucap Bagas masih berkeliling di kamar Dara.
Dara hanya menghela nafas.
"Emang lo siapa komen komen kamar orang. Udah sono keluar ga!?"
Bukannya beranjak keluar, Bagas malah melemparkan Badannya ke kasur berukuran Queen size dengan sprei warna pink dengan latar awan.
"Lo budeg ya? "
Dara mulai naik darah.
"Kasur lo enak juga. Tapi masih enakan punya gue sih. "
Bocah ini benar benar congek.
Saat Dara ingin membuka mulutnya untuk marah pada Bagas. Pintu kamarnya terbuka dan terlihatlah 3 orang pengganggu dengan wajah bodoh mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Good Lips
RastgeleGara gara pindah sekolah, hati yang awalnya hanya milik laki laki yang di anggapnya Cinta pertamanya.... Berpaling ke orang lain yang sifatnya jauh dari Cinta pertamanya... Malah bisa dikatakan 180%. Warning : ⚠ bahasa non baku.. Jika sudah memb...