0.30 Dara Selingkuh

46 3 2
                                    


Bagas sudah mulai masuk sekolah kembali, ia memarkirkan motornya di tempat biasa.  Saat Bagas melepaskan helmnya,  Letta tiba-tiba muncul didepannya dengan senyum lebarnya dan tentu dayangnya.

"Yeay!  Bagasnya Letta udah sekolah lagi.  Maaf ya Letta gak sempet jengukin Bagas. "

Bagas malah melewati Letta begitu saja membuat cewek berparas bule itu agak dongkol tapi ia tetap harus terlihat cantik didepan Bagas.

"Hih Bagas kok gitu.  Kamu marah ya karna aku gak jengukin kamu?  Maaf ya bagas,  Letta bener-bener gak bisa soalnya. "

Bagas menghentikan langkahnya dan menatap tajam ke arah Letta.

"Lo bisa pergi gak?  Lo berisik! "

"Gak bisa. Letta mau temenin Bagas aja.  Takut Bagas nanti sakit terus jatoh.  Kan kasihan. "

Bagas emosi sekarang. Jangan pikir Bagas gak berani memukul wanita ya.

"LO PERGI ATAU GUE TONJOK MUKA LO! "

Bagas benar-benar emosi,  sampai berteriak dan urat pada lehernya sempat terlihat. Karena Bagas berteriak terlalu keras,  semua siswa yang ada di depan kelas mereka sempat mengamati mereka berdua.  Dan tak lama pak Enggar datang.

"Ada apa ini?  Bagas? "

Bagas hanya menatap guru itu

"Kamu ini gak kapok kelahi sama cowok sekarang mau kelahi sama cewek? "

"Bapak gak usah ikut campur. "

Bagas berjalan sembari menabrak bahu sebelah kiri milik pak Enggar,  membuat guru itu mengelus dadanya.  Kalo saja itu bukan anak orang penting udah ia pecat jadi siswanya.

Dara turun dari motor milik Ian,  ia terpaksa mau karena Ayahnya yang nyuruh. Katanya kasihan udah jemput kalo kau nolak.

Iya sih kasihan tapi kalo Bagas tau kan berabe.

"Nanti pulang gimana? "

"Ya gk gimana-gimana. "

"Nebeng?  Naik angkot? "

"Peduli amat. "

Dara langsung pergi begitu saja, Ian hanya bisa memandang punggung mungil milik Dara yang lama-lama menjauh darinya. Andai dulu ia tak terima beasiswa itu, pasti Dara masih ada di sampingnya.

Bobby tiba-tiba saja muncul di samping Dara,  membuat Dara kaget tak karuan.

"Eh,  kaget! "

"Hi! "

"Bobby!  Udah kaya setan aja lo. "

"Ya Allah ganteng gini di kata Setan. "

"Motor lo mana? "

"Gak pake motor,  tadi dianter nyokap mana gue dibawain bekel lagi. Dikira gue masih SD apa "

"Loh enak dong,  jadinya irit. Makanan rumahan kan sehat bob.  Dari pada jajan di kantin? "

"Iya juga sih.  Eh btw tadi siapa. Kok gue kaya kenal "

"Bukan siapa-siapa, ojek onlen tadi. "

"Ojek onlen?  Kok pake seragam SMA? "

"Ya mana gue tau. Gue duluan deh mau ngomong sama Della!  Bye! "

Dara mempercepat langkahnya saat Bobby memanggil-manggil namanya.  Lidah Dara sudah kelu karna berbohong tadi,  semoga aja Bobby gak inget sama Ian jadi dia gak ngasih tau bagas.  Ian sih pake acara jemput segala.

"AAA!! EH EH IAN IAN! "

Dara terkapar di lantai koridor sekolah ia bertambrakkan dengan salah satu adek kelas cowo,  matanya membulat bukan karena sakit atau apa. Ia masih berfikir,  tadi dia teriak nama siapa?

Bad Boy Good Lips Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang