0.10 ANU

88 9 0
                                    


Seperti kata Della tadi, mereka berada di bascamp mereka sekarang. Semua tampak sama kegiatan yang mereka lakukan pun sama.

Namun bedanya sekarang ada sosok Dara di antara mereka.

Seperti biasa Della dan bobby main ps. Tapi bedanya sekarang di samping della ada Dara yang tengah mengamati permainan mereka dengan tenangnya.

" lo gak ada kerjaan Dar? "

Tanya Bobby yang mulai risih karena dia gak bisa deket deketan sama Della.

"Ha? Enggak. "

Jawabnya singkat.

Bobby mengamati sekitarnya. Mencari teman temannya yang gak ngapa ngapain. Nah..

"Rey!! "

"Biasa aja pea kuping gue pengeng ini. "

Ucap della saat bobby berteriak dengan kencangnya tanpa merasa berdosa.

"Apaan? "

Ucap Rey yang tengah sibuk dengan hpnya.

"Temenin Dara main gih. Mainan hp mulu lo! "

"Kenapa sama rey? Gue kan mau liat kalian main? "

"Anu.. Ya kesian aja sama lo cuma liatin gue main sama della. "

Dara hanya diam dan bangkit dari duduknya dan melangkah duduk di samping Rey.

"Kegiatan lo semua tiap hari gini ya? "

Tanya Dara sembari melihat sekeliling.

Yang diajak ngomong juga diem aja malah sibuk main hp.

"Kalian dapet ruangan ini dari mana? Nyewa? Atau beli? "

Krik krik..

Lagi lagi tak ada jawaban.

Rey masih sibuk dengan hpnya. Dara mengenal napas kasar. Lalu ia memustuskan untuk melihat lihat camp mereka ini.

Bersih, tapi banyak coret coretan dimana mana. Rapi, rapi banget malah.

Ada TV, sofa aquarium. Di sebelah aquarium ada pintu berwarna coklat.

Karna jiwa kekepoannya, ia membuka pintu tersebut.

Dan.








Dan terpampanglah pemandangan yang menyilaukan mata, Bagas tengah berbaring di tempat tidur tanpa memakai baju.

Dara menelan ludahnya susah payah. Dan..


"Aaaaaaaa!! "











Semua orang panik dan langsung menghentikan aktivitasnya dan mendekati Dara.

"Kenapa lo dar? Liat setan ato gimana? "

"Setannya lebih serem dari muka bobby? "

"Dar jawab dar"

"Apa setannya lebih semok dari pada bokong rey? "

"Eh apaan. Bokong gue kaga semok. "

Ucap Rey sembari meraba Raba pantatnya sendiri.

"Dar ngomong lah dar. "

Ucap della khawatir.

Lalu jari telunjuk Dara terangkat dan menunjuk ke arah depan masih dengan mata tertutup.

"Ooohhh... "

Semua langsung menagngguk paham.

"Gue kira apaan. "

Bad Boy Good Lips Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang