0.34 Baikan

27 3 0
                                    


Dara dan Bagas tengah sibuk mengatur bagaimana cara mereka mempersatukan kedua sahabatnya itu lagi, Della dan Bobby tentunya. Ah setelah berpikir cukup lama, ada lampu neon yang muncul di dekat kepala Bagas, Bagas pun segera mengambilnya dan mengunyahnya.

"Aku tau! "

"Apa? "

"Kamu ajakin Della kesini. Aku juga ajakin Bobby kesini, habis itu kita sampai disini barengan dan kita bilang gak sengaja ketemu gitu. Terus karna kita yang ngajakin mereka kita harus mesenin mereka itu alasan buat kita pergi "

Dara nampak mencerna ide milik Bagas, dan tak lama ia mengangguk menyetujui apa yang direncanakan Bagas.

Lalu keduanya bergegas mencari dimana keberadaan Della dan Bobby. Bagas berbelok ke gedung lapangan basket, sedangkan Dara berbelok ke kelasnya.

Dara memasuki kelasnya yang sangat-sangat ramai. Matanya tertuju pada Della yang duduk di kursi pojoknya dengan menaruh kepala di atas meja.

"Hai! "

Della hampir terjungkal karena teriakan Dara yang tanpa permisi, untung jantungnya tadi gak loncat keluar.

Della mengusap dadanya pelan dan terlihat sedang mengatur napas nya.

"hih!  Dara! Kalo tadi aku jantungan gimana?! Gue lagi gak mood buat di kerjai! "

"Beberapa hari terakhir ini kan emang mood lo lagi hancur kan?  Gue berasa gak ada temen kalo lo begini"

Della menatap Dara yang menunjukkan sikap sedihnya, ia pikir ia sudah keterlaluan ia sibuk memikirkan dirinya sendiri, dan malah melupakan sahabatnya sendiri. Della mendekat ke arah Dara, lalu memeluknya dengan erat. Tak begitu lama tapi pelukan itu sudah cukup membuat hati Dara lebih baik dari yang tadi. Sahabatnya sudah kembali.

"Ya udah. Ke kantin yuk! "

"Gak ah, sama Bagas aja"

"Gak mau"

"Gue telponin deh, biar dia kesini"

"Gak usah, dia lagi sama temen nya. Ayo dong emang kamu gak laper? Aku traktir deh. Oke? "

"Ya udh ayo"

Dara langsung menarik tangan Della keluar dari dalam kelas. Saat menuju kantin pun senyum ceria milik Dara tak bisa ia sembunyikan membuat Della ikut tersenyum karenanya.




Bagas menyenderkan badannya pada tembok di pinggir lapangan basket sembari melihat Bobby yang tengah berlatih, lebih tepatnya berlatih membuang emosi karna dari tadi setiap akan memasukkan bola ke arah ring, ia harus menjerit dengan keras terlebih dahulu lalu melempar bolanya.

Saat Bobby menepi untuk beristirahat Bagas akhirnya mendekat dan langsung menarik Bobby begitu saja, membuat pemilik gigi panjang itu tak terima.

"Apa-apa an sih lo! "

"Ayo ikut gue"

"Ogah! "

"Lo haus?  Lo laper?  Iyalah pasti orang yang habis olahraga butuh asupan. Kuy ke kantin, gue traktir"

"Tumben"

"Ya elah gue baik disindir, gue jahat di pukul gimana sih"

"Ya udah derita lo. "

"Ya udah berdiri!  Jadi gak? Mumpung gue lagi baik nih "

"Ya udah gue mah ayo aja. "

Bagas tersenyum kemenangan, Bobby lebih mudah diiming-imingi traktiran dari pada Della. Bagas jadi kasihan terhadap Dara pasti dia masih susah payah sekarang. Eh tapi, itu yang gandengan tangan siapa?

Bad Boy Good Lips Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang