Rumah Dara hari ini sangat sangat ramai, seluruh sanak saudaranya datang kerumahnya. Tetangga terutama ibu ibu udah pada asik di dapur dengan candaan candaan ala emak emak komplek.
Masih pagi memang tapi ini rumah udah kaya kapal pecah. Karna ayahnya adalah anak tertua jadi Daralah yang paling tua dari semua keponakan keponakannya. Mainan tersebar di semua penjuru rumahnya. Sampai bingung ini mau lewat mana.
Hari ini adalah 1.000 hari meninggalnya kakek Dara dari keluarga Ayahnya alias orangtua dari Ayah Dara.
Dara menuruni tangga dengan hati hati karena keponakan keponakannya tengah duduk berjejer di tangga dan sedang asik bermain.
Sebelum berangkat sekolah Dara masih menyempatkan diri untuk menyapa semua orang yang berada di rumah tak terkecuali emak emak kompleks yang sudah sibuk di dapur.
"Tante tante.. Dara sekolah dulu ya. Permisi. "
Ucap Dara seramah mungkin.
"Berangkat sendiri neng? "
"Bareng anak saya aja neng si june"
"Oh makasih tante. Gak usah. "
"Pacarnya gak jemput dar? "
"Hehe.. Enggak. "
Ini kenapa emak emak pada kepo gini? Dara melarikan diri sebelum ada pertanyaan yang menjebak dirinya.
**
Semua siswa maupun siswi sudah kumpul di halaman sekolah untuk melaksanakan upacara. Tak terkecuali Bagas.
Bagas sedari tadi hanya mengeluh gerah dan kepanasan. Baru juga upacara dimulai 5 menit yang lalu. Mulut soak milik Bagas itu sudah tak bisa diam.
"Anjay, panas bener. "
"Ah lama banget sih. "
"HORMAT GRAK! "
Semua murid melakukan gerakan serentak yaitu hormat kepada pemimpin upacara yang notabene anak osis kelas 10.
"Males banget harus ngehormatin anak kelas 10. Lagian gila hormat bener minta di hormatin! "
Tuh kan dasar mulut cabe si Bagas mah.
Teman temannya sudah memperingatkan mulut Bagas agar tenang sedikit, karna di belakang ada guru BP dan osis osis yang siap mencatat nama siapa saja yang berbuat gaduh saat upacara."Lo pada gak kepanasan? "
Hello!! Kepanasan dari mana coba? Orang lo ada di bawah pohon toge. Eh maksudnya pohon beringin. Si bagas mah suka ble'e.
Yang ciwi ciwi aja biasa aja ada di depan. Padahal mah di depan lebih panas dari tempat Bagas berdiri sekarang.
1 jam berlalu, Bagas langsung melepas topi dasi dan juga gesper yang sedang ia pakai. Bagas? Tahan pake gesper? 1 jam aja udah alhamdulillah.
"Del. Kantin kuy. Ajak bobby dah. "
Ucap Bagas sebelum ia keluar dari kelasnya.
"Dar, mau ikut gak? "
Ajak Della pada Dara yang tengah sibuk dengan hpnya.
Dara mengangguk lalu menyimpan hpnya di saku depan seragamnya.
Dara dan Della tengah berjalan melewati lapangan basket dengan berbincang bincang. Di lapangan juga tengah ramai anak anak main basket. Dan.
![](https://img.wattpad.com/cover/102034509-288-k41415.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Good Lips
RandomGara gara pindah sekolah, hati yang awalnya hanya milik laki laki yang di anggapnya Cinta pertamanya.... Berpaling ke orang lain yang sifatnya jauh dari Cinta pertamanya... Malah bisa dikatakan 180%. Warning : ⚠ bahasa non baku.. Jika sudah memb...