Bobby keluar dari kamar mandi dengan senyum riangnya, pasalnya hari ini ia sudah di perbolehkan pulang oleh dokternya.
Dengan kaos putih yang di padukan dengan kemejas kotak-kotak berwarna merah dan celana sobek-sobek nya yang selalu ia pakai ia mendekati Della yang tengah sibuk mengemasi barang-barangnya.
Ibunya tengah mengurus administrasi. Dan tadi Della datang jadi ia disuruh membantu.
"Aduh rajin amat calon istri gue. "
Della bukannya tersipu malu ia malah melotot ke arah Bobby.
"Cih galak bener. "
"Mending lu sakit aja lah Bob, berisik bat lu kalo udah sembuh. "
"Alah nanti kalo gue sakit lo sedih lagi. "
"Cih pede amat. "
"Bagas mana? "
"Baru otw. "
Bobby hanya manggut-manggut.
Sedari tadi Dara kesal dengan Yuta, bocah satu itu merengek minta ikut dengan Dara ke rumah sakit menjemput Bobby. Biasa diakan sohibnya.
Tapi masalahnya mobil Dara hanya muat buat 4-5 orang, belum nanti ibunya Bobby sama barang-barangnya.
"Nanti Yuta duduk di pangkuan Bang Bagas aja. "
"Enak aja lu, Bagas lagi sakit! "
"Ya udah kak Della. "
"Ye lo mah modus. "
"Loh modus gimana? Yuta udah punya jelita kak sorry gak level ama yang tua-tua. "
"Heh bocah kita tua tapi muka mash imut, lah elu umur aja yang imut muka mah amit-amit. "
"Wajah ganteng gini di bilang amit-amit apalagi bang bobby. "
"Ngehina ae mulu lo. "
"Alah malah debat. Ya kak please Yuta ikut. "
"Lo nanti aja bareng mamah pas ngejenguk dirumah. "
Karena telinganya gatal dengan celotehan kedua anaknya, sang mamah mendekat dan menjewer Yuta membuat bocah laki-laki itu meringis kesakitan.
"Udah cepet kamu pergi sana! Nanti di tunggu. "Ucap mamahnya.
"Loh loh, aku mau ikut mah. Aw lepasin. "
"Hus. Diem gak! "
Dengan sekali gas, Dara sudah hilang dari pandangan Yuta membuat anak itu kesal luar biasa.
"Mamah ih. "
Lalu ia masuk dengan menghentak-hentakkan kakinya, seperti anak kecil.
Setelah menjemput Bagas Dara langsung pergi ke rumah sakit takutnya Della dan Bobby sudah menunggu mereka.
"Lama banget sih. Ampe keingetan aku nunggu. "
"Gara-gara Yuta. "
"Terus mana anaknya? "
"Di tahan sama mama, ya kan mobilnya gak cukup. "
"Nepi deh. "
"Kenapa? Nanti lama kasihan yang nunggu. "
"Udah nepi aja dulu. "
Dara menuruti kata-kata Bagas setelah ia menepikan mobilnya, Bagas segera turun lalu membuka pintu samping kemudi.
"Kamu geser. Biar aku aja. "
"Tapikan.. "
"Udah sana geser. Atau aku yang harus geserin? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Good Lips
AcakGara gara pindah sekolah, hati yang awalnya hanya milik laki laki yang di anggapnya Cinta pertamanya.... Berpaling ke orang lain yang sifatnya jauh dari Cinta pertamanya... Malah bisa dikatakan 180%. Warning : ⚠ bahasa non baku.. Jika sudah memb...