Dengan jaket pinknya dan rambutnya yang ia kucir ke belakang, Dara melangkah melewati gerbang sekolahnya.
Hari ini wajahnya masih seperti biasa tak ada tanda tanda bahagia sama sekali. Sampai Della menghampirinya bersama Bobby dan berbicara ngalor ngidul yang Dara tak tahu sama sekali.
Bobby sudah masuk ke kelasnya. Tinggal Della dan Dara yang berjalan beriringan di koridor.
"Dar.. "
"Hm. "
Dara menoleh ke arah Della dengan wajah yang ia buat seramah mungkin.
"Temen lo yang jemput lo kemarin siapa namanya? "
"Ian. Kenapa? "
"Gakpapa sih. Kok kayanya di dingin banget ya orangnya. "
"Biasa aja. "
Ye si bego, nanya sama orang yang sama sama dinginnya juga.
Hari ini di kelas Bagas sedang pelajaran Agama. Bagas awalnya malas memperhatikan gurunya itu, udah tua, berjenggot putih lagi. Sepet lihatnya.
"Ya anak anak... Kalian tahu sendiri sebentar lagi kita akan menuju ke Bulan Ramadhan Bulan yang penuh dengan pahala. Saya harap kalian semua bisa mengoptimalkan ibadahnya, dan puasa 1 Bulan penuh. Dan buat yang sering khilaf buat kerusuhan semoga dapet hidayah dan mau melaksanakan apa yang saya katakan. "
Bagas yang awalnya malas malasan langsung menatap ke arah guru tersebut. Kaya nyindir ye pak?
Semua pasang mata juga sedang melihat ke arahnya. Seperti paham siapa yang gurunya bicarakan.
"Apa lo pada liatin gue?! Belum pernah lihat makhluk ganteng lo pada?! "
Bentak Bagas saat risih dengan tatapan teman temannya.
Sontak seluruh teman temannya menyorakinya dan membuat kelasnya gaduh seketika.
"Sudah. Sudah. Kalian siapkan buku pelajaran selanjutnya. Terima Kasih Assalamualaikum wr wb. "
Ucap guru tersebut dan di balas salam oleh murid murid yang lain.
"Si kampret. Pake nyindir gue segala lagi. "
"Ngerasa lo? "
Ucap Della dengan tawanya.
Dara yang awalnya diam ikut tertawa saat umpatan Bagas keluar.
"Eh curut ngapain ikut ketawa lo?! "
"Hahah.. Bentar.. Hahaha.. Habisnya lo lucu, tadi marah marah. Eh ini malah sadar diri hahaha. "
Dara tertawa sampai sampai air matanya keluar.
**
Hari ini Bagas mampir ke rumah neneknya untuk mengambil baju dan keperluan lainnya.
Saat ia sampai sudah ada mobil sedan putih yang bertengger di depan garasi. Mobil siapa lagi kalo bukan Ryn.
Bagas masuk ke rumah neneknya tanpa permisi. Nenek dan Ryn sedang asik menonton TV dan keduanya menoleh saat mendapati Bagas masuk dan lewat di ruang keluarga untuk naik ke atas.
"Kenapa liatin gue? Gak usah hirauin gue kalo mau nonton nonton aja. Gue cuma mau ambil baju. "
Ucap Bagas tanpa menoleh dan melanjutkan langkahnya menaiki tangga untuk menuju kamarnya.
Ruangan dengan nuansa hitam putih ini sudah lama tidak ia tempati. Semua masih di tempatnya tak ada yang berubah.
Bagas membuka lemarinya. Seperti biasa, pasti ada saja baju atau kaos baru yang ia dapati disana. Ia tak peduli itu dari siapa, yang penting ia punya baju.
Membuka Laci kamarnya dan mengambil beberapa lembar ratusan ribu. Neneknya selalu meletakkan uang saku Bagas di sana, jika bagas tak pulang.
Setelah dikiranya cukup, Bagas beranjak dari kamarnya dan hendak keluar dari rumah ini sebelum ia disuruh untuk makan malam disini.
"Anjir.... "
Bagas menutup matanya dan mengelus dadanya sendiri. Ryn tiba tiba ada di hadapannya, ia melihat ke arah Bagas dengan tatapan datar dan kedua tangan dilipat di depan dada. Ingin Bagas menonyor kepala sepupunya itu. Tapi dia ingat Ryn lebih tua darinya dan dia adalah anak perempuan.
"Si bego. Ngapain sih lo berdiri di situ?! Bikin jantung gue mau copot aja. "
Umpat Bagas.
Ryn masih menatap Bagas lekat lekat. Ingin rasanya menjewer telinga sepupu nakalnya ini. Sampai kapan sepupunya ini pulang hanya untuk mengambil baju?
"Lo ngapain pulang? "
"Lo budek ryn? Kan tadi gue udah bilang pea gue mau ambil baju. Gih minggir! "
Bagas mendorong badan Ryn, tapi Ryn masih bersikeras menahan Bagas disana.
"Bentar! Lo pulang cuma mau ambil baju dan pergi lagi?! Lo punya hati sama otak gak sih gas? Lo gak mikir?! Ha?! Gak mikir siapa yang gedein lo sampai sekarang?! Siapa yang ngehidupin lo?! Mikir lah gas. Hidup emang hak pribadi lo sendiri tapi tolong hargai juga orang lain. Dan hidup di dunia gak sebebas yang lo pikir. "
"Bacot! Ini idup gue!! Gak usah lo berani ngatur ngatur hidup gue!. Denger baik baik ya Ryn. Lo disini numpang. Dan ini rumah bokap gue. Tapi gara gara nenek lo itu! Semua jadi milik dia!!! Mendingan lo diem kalo gak tau apa apa!!! MINGGIR LO DARI JALAN GUE! "
Bagas mendorong badan sepupunya itu dan berlalu menuruni tangga. Ryn masih diam, ia masih syok. Ia tak pernah menduga jika ia akan mendapat bentakan seperti tadi dari sepupunya yang sangat ia kenal waktu kecil dulu.
Bagas yang dulu sudah hilang.
Ryn terisak di tempat. Ia masih belum percaya ia di bentak seenak jidat oleh anak yang umurnya jauh dibawahnya dan sampai membuat kakinya bergetar kuat.
Neneknya yang berada di dapur mendengar semuanya. Semua yang di perdebatkan oleh kedua cucu yang sangat ia sayang i itu. Dadanya sakit tiba tiba, setelah ia mendengar perkataan Bagas mengenai fakta tentang ayahnya dulu. Ini semua memang salahnya, tidak seharusnya dulu ia mengikuti jalan setan yang menyesatkan dan membuat penyesalan setelahnya.
Bagas melempar tasnya dan melemparkan tubuhnya di atas kasur. Camp sekarang hanya ada dirinya. Tak ada siapa siapa disini.
Bagas terdiam, ia ingat bagaimana kejadian ayahnya meninggal waktu itu. Air jernih menetes dari kelopak matanya. Segarang garangnya orang dan sekuat kuatnya dia, pasti ada titik lemah mereka.
Bahagia? Satu kata itu hanya pernah Bagas rasakan saat ia lahir sampai umurnya 8 tahun. Itu semua sebelum Ayahnya meninggal.
Ibu? Ibu Bagas meninggal saat setelah melahirkannya. Jadi sejak bayi yang menjadi panutannya adalah ayahnya.
Dulu Bagas adalah anak yang penuh Kasih sayang, sangat ceria. Sampai saat dimana hari ayahnya meninggal tiba, semua itu sirna begitu saja. Yang membuatnya seperti sekarang bukan hanya karna ayahnya meninggalkannya tapi karna sebab dari kematian ayahnya yang membuat ia menjadi seperti ini.
bagas yang dulu memang benar benar menghilang.
Tbc..
Ku ukk saat puasa...
Cem
Anak ayam main di atap
MANTAP 😂
![](https://img.wattpad.com/cover/102034509-288-k41415.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Good Lips
AcakGara gara pindah sekolah, hati yang awalnya hanya milik laki laki yang di anggapnya Cinta pertamanya.... Berpaling ke orang lain yang sifatnya jauh dari Cinta pertamanya... Malah bisa dikatakan 180%. Warning : ⚠ bahasa non baku.. Jika sudah memb...