―2;

1.3K 149 50
                                    

―Minggu kedelapan

Didi

"So, I heard about your ex

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"So, I heard about your ex."

Prisca tiba-tiba nyamperin. Wajahnya ia pangku dengan tangan sambil menatapku jahil. Entah ada angin apa dia tiba-tiba membawa topik yang membuatku sedikit kaget.

"Pris, asli random banget." Aku melanjutkan kerjaanku. Mewarnai tugas dasar perancangan dengan pensil warna

Prisca melipat tangannya di meja. Mulutnya masih diam menungguku memberi jawaban atas pertanyaannya yang sangat tiba-tiba, yang sangat random, dan yang sangat bikin aku kaget. Matanya seperti menuntutku.

"Pris, serem deh ah." Lama-lama ngeri juga diliatin begitu sama Prisca.

"Lo nggak mau cerita apa sama gue gitu, tentang kak Ilham?"

Mungkin, kalau aku sedang minum sekarang, wajah cantik Prisca sudah basah karena muncratan dari mulutku. Asli, aku kaget. Darimana Prisca tau kalau Ilham –hh akhirnya aku menyebut namanya, adalah mantanku?

Aku bisa melihat Prisca tersenyum penuh kemenangan –mungkin, setelah melihat perubahan air mukaku. Aku masih bingung darimana Prisca tau tentang Ilham. Susah banget punya teman yang super kepo sampai fakta ini pun dia tau.

"Kenapa lo nggak pernah bilang sih kalo kak Ilham itu mantan lo?"

"Kenapa juga aku harus sebar-sebarin ke orang-orang?" Jawabku malas.

Kenapa semua orang, dari dulu, dari aku SMA sampai sekarang begitu penasaran dengan ceritaku dan Ilham. Ilham memang mantanku. Aku pacaran dengannya dari SMA dan hubungan kami berakhir begitu Ilham masuk kuliah. Aku meminta hubungan kami selesai padahal aku sedang berada di step dimana aku begitu jatuh cintanya dengan dia.

It's not a happy story. Untuk apa aku menyebar tentang kisah sedihku ke orang-orang, kan?

"Kamu kenal sama Ilham, Pris?"

Dia menggeleng. "Nggak sih. Dia itu kakak bimbingan gue pas ospek fakultas. Lagian ya, De, siapa sih yang nggak kenal gitaris band Cassavenue?"

Aku mendengus. Bener. Siapa yang tidak kenal dengan Ilham Wiryawan, gitaris dari band indie terkenal di kampus? Siapa yang tidak kenal dengan kak Ilham, si cowok ganteng dari teknik sipil?

Kepopulerannya yang membuatku menyerah pada hubungan kami.

"Dan gue kaget banget pas tau dia adalah mantan lo." Prisca menatapku kaget.

Aku mengetuk dahinya dengan pensil warna. "Kedengarannya aku nggak pantes banget ya buat Ilham, Pris."

"Eh-eh, nggak gitu." Prisca langsung misuh-misuh. "Maksud gue tuh, kenapa sih lo nggak pernah cerita punya mantan cowok tenar kaya kak Ilham?"

"Again, why should I tell everyone about this?"

Prisca menghela napas. "Hhh, kalo gue punya mantan kayak gitu, mungkin gue bragging kemana-mana deh, De."

Catching FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang