Four

7.8K 422 4
                                    


There is only one happiness in this life, to love and be loved.

------


"Cie Ica di anter siapa?" Ucap mama.


"Temen lah mah siapa lagi coba" ucapku malas.


"Awas loh kena friendzone haha" ucap mama sambil terkekeh.


"Widih mamah tau friendzone?"


"Tau dong kan mamah pernah muda"


"Emang dulu ada friendzone?"


"Ada, cuma namanya aja yg beda"


"Ohh"


"Ganti baju sana abis itu makan siang dulu"


Aku pun mengangguk dan pergi ke kamar.


Setelah ganti baju aku pun turun menuju ruang makan. Di ruang makan hanya ada aku dan mama. Kak Ze sedang ada kuliah dan papa belum pulang kerja.


Baru saja aku hendak mengarahkan sendok ke mulutku tiba tiba sendokku di rampas dan ia memasukkan isinya ke mulutnya.


"Wih masakan kesukaan aku nih" ucapnya.


"Ih kak Ze itu kan punya aku" ucapku merengek.


"Ze, kamu ambil lagi aja itu kan punya adik kamu" ucap mama.


"Iya mah" ucapnya agak malas.


Selesai makan aku pun pergi ke ruang tv untuk menonton kartun kesayanganku sambil memakan snack.


"De, tadi pulang naik apa?" Tanya Kak Ze tiba tiba muncul dan mencomot snack ku.


"Dianter temen"


"Cewe?"


"Cowo"


"Siapa?"


"Kepo"


"Ye serius"


"Temen sekelas"


"Namanya sayang" ucap kak Ze nampak gemas.


"Kelamaan jomblo gini nih adiknya juga di gebet" ucapku sambil terkekeh.


"Astaga, nyerah deh" ucapnya sambil menaikkan kedua lengannya.


"Haha namanya Gilang" ucapku.

"Oh gak kenal"

"Bodo amat" ucapku sambil mendengus sebal.

Ting tong

Suara bel rumah terdengar nyaring.

"De, buka gih" ucap kak Ze sambil mengunyah snack yang berada di tangannya.

"Males ah" ucapku.

"Bilangin mama nih kalo males" ancam kak Ze.

"Beraninya anceman" dengusku sambil berjalan menuju pintu utama.

Ting tong

"Iya iya sabar" gerutuku.

Aku pun membuka pintunya dan nampak seorang laki laki memakai kemeja kotak kotak berwarna merah dan di gulung sampai sikunya.

Kulitnya putih bersih, tinggi, mancung dan dia sangat tampan.

"Zeronya ada gak?" Tanyanya.

Aku pun tersadar dari lamunanku.

"Eh iya ada, ayo ke dalem" ucapku.

"Kak Ze!!! Ada yang nyariin" teriakku.

"Eh Fal tumben lo kesini, perasaan tadi lo gak masuk kelas deh" ucap kak Ze sambil menghampiri kami.

"Gue mau minjem catetan mata kuliah tadi Ro" ucapnya.

"Oh yaudah gue ambilin dulu ya. De, ambilin minum ya buat dia" ucap kak Ze.

"Males ah kak, film spongebob udah mulai tuh gue mau nonton" ucapku sambil berjalan menuju sofa di ruang tv.

"Dasar bocah" ucap kak Ze sambil berjalan ke dapur.

Saat sedang asik menonton, aku pun melihat ke kanan dan kiri dan mendapati teman kak Ze sedang menatapku.

Mungkin dia menyadari bahwa aku risih di tatapnya.

"Kamu adiknya Zero?" Tanya dia.

"Iya" jawabku sekenanya.

"Kam-"

"Fal, ini bukunya dan ini di minum ya" potong kak Ze.

"Makasih Ro, tapi gak lo kasih sianida kan?" Tanyanya.

"Tenang aja selagi bukan kopi aman kok haha" ucap kak Ze sambil tertawa.

"Oh iya Fal kenalin ini Ica adik gue, dan de kenalin ini Naufal temen kakak" lanjut kak Ze.

Aku pun menjabat tangannya.

"Ica"

"Naufal"

"Eh Ro, gue balik ya udah sore nih" ucap kak Naufal.

"Yaudah hati hati ya"

Dan kak Naufal hanya mengangkat jempolnya dan berjalan keluar.

***

Semoga suka ya.

Jangan lupa vote & comment

Salam author🐼

Double-You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang