Eight

6.6K 349 0
                                    


Disaat aku sudah berharap padamu, kenapa kau mematahkan harapanku?

--------

Setelah selesai melaksanakan hukumanku, aku pun pergi menuju kelas dan ku lihat sepertinya sedang tidak ada guru.

Dan tiba tiba Ricky menghampiriku.

"Sa, si Gilang lagi deket sama Sandra ya?" Tanya Ricky tiba tiba.

Aku hanya mengendikkan bahuku tanda tak tahu dan memasuki kelas.

"Cie telat" ucap Zerina.

"Berisik Rin, cape nih dihukum" ucapku lemas.

"ALYSSAA!!!" panggil seseorang dan otomatis aku menoleh ke sumber suara, ternyata Gilang.

"Apaan sih" gerutuku.

"Sandra Sa, Sandra" ucapnya dengan mata berbinar.

"Kenapa Sandra?" ucapku malas.

"Dia kaya nge-respon gue gitu Sa, gue seneng banget. Pokonya nanti gue traktir lo" ucap Gilang senang.

"Gak usah, pijitin gue aja" ucapku mengerjainya.

"Apa? Pijitin?" Tanyanya. Dan aku mengangguk.

"Okelah karena gue lagi seneng gue pijitin lo" ucapnya sambil mulai memijit lenganku.

Aku masih sibuk dengan pikiranku sendiri. Ada perasaan tak enak saat dia bicara tadi dan apa maksud dari semua perlakuan dia kemarin?

Well, mungkin hanya aku saja yang terlalu gampang baper.

Kriingggg krringgg kringg

Bel istirahat telah berbunyi.

"Udah ya Sa gue mau ke kantin bareng Sandra" ucapnya sambil melambaikan tangannya ke arahku.

"Jadi bingung gue" gumamku.

"Hayo bingung kenapa?" Ucap seseorang di belakangku.

"Eh Ky, enggak gak apa apa" ucapku mencoba santai.

"Gak usah bohong gitu deh Sa, keliatan kali" ucapnya.

"Keliatan apanya?"

"Lo suka kan sama Gilang?"

"Enggak" tegasku.

"Enggak berarti iya"

"Yaudah iya"

"Tuh kan bener"

"Lah kan tadi kalau enggak berarti iya, nah kalo iya berarti enggak dong" ucapku.

"Siapa yang bilang gitu? Gue cuma bilang kalo enggak berarti iya, gue gak bilang opsi yang kedua"

"Ish ngeselin" gerutuku.

"Udah deh Sa jujur aja" ucapnya.

Double-You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang