Seventeen

5.5K 305 2
                                    


Jika kamu jatuh cinta, maka kamu harus berani cintamu jatuh.

---------

Aku, Kayla dan Fida sedang berada di sebuah taman depan komplek. Kami berniat lari pagi namun ketika sampai bukan lari yang kami lakukan tetapi mengobrol sepanjang jalan.

"Duduk yuk kita cerita aja" ucap Kayla.

"Dasar, katanya mau jogging" cibirku.

"Tapi capek ah masih ngantuk gue" ucap Kayla.

"Dasar kebo" ledek Fida.

"Enak aja, siapa yang tadi paling susah dibangunin? Lo kan" ucap Kayla sambil menunjuk Fida.

Dan yang ditunjuk hanya menyengir lebar.

"Udah udah ayo kita duduk di sana aja, sekalian sarapan" ucapku menunjuk pedagang bubur ayam.

Mereka pun mengangguk dan berjalan duluan menuju pedagang bubur ayam tersebut.

"Jadi gue di tinggal?" Tanyaku pada diri sendiri.

"Woy tungguin gue" ucapku sambil berlari ke arah mereka. Mereka malah tertawa dan ikut berlari.

"Gila lo parah ninggalin" gerutuku.

"Haha biar lari dikit Ca" ucap Fida nyengir.

"Ck, yaudah ayo pesen" ucapku.

"Bang, 3 mangkok ya" teriak Kayla.

"Yang 1 gak pake dau bawang ya bang" teriakku.

Si abang hanya mengangkat jempolnya satu.

"Jadi mau cerita apa?" Ucapku.

"Lo tau kak Leo kan?" Tanya Kayla.

"Kak Leo anak basket?" Tanyaku.

"Kenapa emang?" Tanya Fida.

"Gue suka sama dia dan gue lagi deket juga sama dia" ucap Kayla.

"Seriusan? Kok bisa?" Ucapku dan Fida barengan.

"Kompak amat haha" ucap Kayla.

"Tapi gila gila kok bisa" ucap Fida heboh.

Dan Kayla hanya mengendikkan bahunya.

"Misi neng, ini buburnya" ucap abang penjual bubur.

"Iya bang makasih" ucap kami serempak.

Kami pun memakan bubur dan sesekali mengobrol dan tertawa.

"Eh Ca, itu Gilang bukan sih?" Ucap Fida tiba tiba.

"Eh iya Ca, dia kesini" ucap Kayla.

Aku pun menoleh dan benar saja terlihat Gilang sendirian menuju ke arah ku.

Pandangannya redup dan seakan akan kosong.

Ada apa lagi? Batinku.

"Ca, ikut gue" ucap Gilang dan menarik lenganku.

"Eh..aduh Lang" ucapku mengaduh.

Gilang hanya diam dan membawaku ke tepi danau.

Dia pun mengajakku duduk bersama di bawah pohon.

"Gue ditolak lagi" ucapnya tiba tiba.

"Seriusss? Yes" ucapku semangat.

Dan ku lihat Gilang mengerutkan dahinya.

Kayanya gue salah ngomong batinku.

"Eh maksud gue kok bisa?" Ucapku sambil menggaruk tengkukku.

"Ternyata dia manfaatin gue" ucapnya datar.

"Manfaatin gimana?" Tanyaku bingung.

"Dia ngedeketin gue supaya bisa deket sama Jacob dan itu gue denger pas kemarin sore di kafe" ucapnya.

"Gak ngerti, gimana sih?" Ucapku.

"Jadi gini...

Gilang POV

Flashback....

Aku dan Sandra sedang berada di kafe rainbow. Dan itu dia yang mengajakku. ternyata dia membawa 1 temannya.

Temannya datang terlambat namun aku tak masalah dengan itu asal aku bisa berdua dengan Sandra.

Ketika sudah lama menunggu datang lah temannya.

"Hay San" ucap seorang perempuan.

"Eh hay Ki, oiya kenalin ini Gilang dan Gilang ini Kinan" ucap Sandra.

Aku pun mengulurkan lenganku sambil tersenyum.

"Gilang"

"Kinan"

"Ayo duduk, Ki lo mau pesen apa?" Ucap Sandra.

"Tumben lo traktir gue" ucap Kinan.

"Bukan gue yang traktir lo tapi Gilang, ya kan Lang?" Ucap Sandra.

Merasa di sebut aku pun menoleh dan mengerutkan dahiku dan mengangguk.

Mereka pun memesan makanan dan setelah itu Sandra ijin ke toilet.

"Lo beneran suka sama Sandra?" Tanya Kinan tiba tiba.

"Iya" ucapku singkat.

"Hati hati ya" ucap Kinan.

"Maksud lo?" Tanyaku.

"Enggak, oiya gue mau ke toilet sebentar ya" ucapnya.

Aku pun mengangguk dan menyesap minumanku.

Setelah beberapa menit waiters datang membawakan pesanan Kinan dan Sandra. Dan mereka belum kembali ke sini.

Aku pun berniat untuk mengecek ke toilet karena kebetulan toilet pria dan perempuan bersebelahan.

Ketika sudah sampai di dekat toilet perempuan aku mendengar suara perempuan sedang mengobrol.

"San, menurut gue Gilang baik orangnya mending lo belajar suka sama dia jangan cuma manfaatin dia"

"Hellooww please deh Ki, gue deketin dia supaya gue bisa deket sama Jacob kali dan kan lumayan uang jajan gue utuh"

Aku diam mendengarnya. Tanganku sudah terkepal sempurna. Itu suara Sandra dan Kinan. Aku pun langsung pergi dari tempat itu dan membayar makanan yang mereka pesan.

Aku melajukan motorku dengan kecepatan luar biasa menahan amarah yang ku tahan.

Flashback off....

***

Semoga suka.

Jangan lupa vote & comment

Salam author🐼

Double-You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang