Twenty Three

5.2K 283 0
                                    


Gak butuh temen banyak, cukup punya temen sedikit tapi gak munafik.

-------


Aku terbangun dari tidurku dan melihat jam di dinding.

Pukul 04:55 gumamku.

Tumben sekali aku bangun sendiri, biasanya di bangunin dulu baru bangun.

Akhirnya aku mengambil ponselku di atas nakas dan membuka lock screen nya.

Ternyata ada notif dari grup dan-

Gilang? Gumamku.

From: Gilang

Mulai besok gue gak jemput lo.

What the hell? Okelah ya.

Aku pun beranjak dari tempat tidur dan menuju kamar mandi untuk mandi.

Setelah mandi aku berpakaian dan bersiap siap untuk sarapan.

Aku pun turun menuju ruang makan dan baru ada mama sedang menyiapkan sarapan.

"Eh tumben Ca udah siap" ucap mama.

Aku pun hanya mengendikkan bahuku.

Tak lama papa dan kak Ze pun bergabung.

"Eh Ca tumben" ucap kak Ze dan papa serempak

"Bukannya sapa malah di ledekin mulu" gerutuku.

"Haha pagi Ica" ucap mereka semua serempak.

Aku pun ternyum dan mengoleskan selai pada roti lalu melahapnya.

"Mah, aku bawa motor ya" ucapku.

"Emang Gilang gak jemput?" Tanya mama.

Aku hanya menggelengkan kepalaku.

Setelah selesai makan aku pun mengambil kunci motor dan pamit berangkat.

Aku melajukan motorku dengan kecepatan sedang dan melirik ke arah rumah Gilang ternyata sudah tidak ada motor sportnya.

Hanya butuh waktu 15 menit untuk sampai di sekolah.

Sesampainya di sekolah aku pun langsung memarkirkan motorku lalu berjalan menuju kelas.

Ternyata kelas sudah lumayan ramai. Dan kulihat Gilang sedang duduk berdua bersama Zerina.

Nampak Gilang sedang mencatat dan Zerina bermain ponsel di samping Gilang.

"Pr apa Rin?" Tanyaku.

"B. Indo" ucap Zerina singkat.

Aku pun hanya ber-oh ria karena aku sudah menyelesaikannya waktu itu.

Gilang tidak seperti biasanya dia tidak melihatku dan menyapaku.

Akhirnya aku pun memilih untuk diam saja.

Krrriinggg krringgg kriingg

Bel masuk pun berbunyi dan tak lama masuklah pak Gatot dengan wajah garangnya.

"Selamat pagi" ucap pak Gatot.

"Pagi pak" ucap kami serempak.

"Buka LKS halaman 35 dan kerjakan dalam 5 menit" ucap pak Gatot.

***

Kriinggg krringg krriinggg

"Akhirnyaaaa" teriakku.

"Gila gila dikira kita jenius kali" celetuk Zerina.

"Yah namanya juga pak Gatot" ucapku.

"Kantin yuk Zer" ucap Gilang menghampiri.

Aku pun terdiam dan terlihat Zerina mengangguk dengan senyum.

Jadi cuma Zerina yang diajak?

Agak miris liatnya. Tapi kenapa sikap Gilang berubah 180 derajat?

Aku tak habis pikir dengannya.

Aku pun melangkah menuju kelas Kayla. Biasanya di depan pintu ada Sandi tapi kali ini Sandi berdua dengan Kayla.

Nampak mereka berdua sedang mengobrol dan sesekali tertawa.
Aku pun mengurungkan niatku untuk menghampiri Kayla dan berjalan menuju kelas Tiara.

"Permisi, tolong panggilin Tiara dong" ucapku pada seseorang yang sepertinya teman kelasnya.

Tak lama Tiara pun keluar.

"Ra, kantin yuk" ajakku.

"Males" ucapnya sambil melengos masuk ke dalam.

Tiara kenapa?

Astaga pikiranku dipenuhi oleh berbagai pertanyaan yang membuatku pusing.

Akhirnya tujuan terakhirku ke kelas Fida.

Kebetulan Fida sedang berada di luar kelas dengan teman kelasnya.

"Fid, kantin yuk" ucapku.

"Ayo deh, eh tar deh. Yang lain mana?" Tanya Fida sambil berjalan.

"Kayla lagi sama Sandi, Tiara gak tau deh dia kenapa tadi kaya marah gitu sama gue" ucapku.

"Sandi? Bukannya dia lagi deket sama kak Leo? Dan kenapa Tiara marah?" Tanyanya.

"Entah lah gue gak tau jawaban dari pertanyaan lo semua Fid" ucapku.

"Nanti kita ke teteh yuk" ucapnya.

"Ayo deh sekalian gue mau nanya nanya ke Tiara dan Kayla" ucapku. Dan tak terasa kami sudah sampai di kantin.

Di meja pojok aku melihat Gilang dan Zerina sedang makan berdua. Biasanya aku yang berada disana tapi sekarang posisiku terganti olehnya.

"Ca?" Ucap Fida mengagetkan.

"Eh iya Fid?" Ucapku.

"Udah gak usah diliatin, cepetan lo mau beli apa?" Ucap Fida.

Akhirnya aku pun mengangguk dan pergi ke tempat minum dan hanya membeli air mineral. Aku sedang tidak mood untuk makan hari ini.

"Air mineral doang?" Tanya Fida.

"Ayo Fid buruan" ucapku.

Akhirnya aku pun berjalan duluan dan tak mempedulikan Fida yang meneriaki namaku berulang ulang.

Sesampainya dikelas aku tidak tahu harus berbuat apa dan yang aku lakukan hanya menyumpal telingaku dengan earphone dan mendengarkan musik dengan full volume.

***

Agak gak mood sih mau nerusin cerita ini, pusing soalnya tapi author usahain sampe selesai kok.

Jangan lupa vote & comment

Salam author🐼

Double-You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang