Twenty Two

5.2K 291 3
                                    

Giliran seneng gak inget temen, pas susah, baru deh dateng. Kasih senyuman terbaik aja.

---------


Film telah selesai 5 menit yang lalu dan aku tak mendapati Gilang di sampingku. Lenganku pun sudah tak ada yang menggenggam.

Bulu kudukku sudah berdiri, aku yakin tadi itu Gilang. Tapi kenapa sekarang tidak ada?

Aku pun buru buru lari keluar bioskop dan mencari keberadaan Gilang.

"De, kenapa sih lari lari mulu?" Tanya kak Ze.

"Tadi kak, tadi itu ad-" aku memberhentikan ucapanku karena tak mungkin aku menceritakan kejadian tadi.

"Tadi kenapa?" Tanya kak Ze.

"Enggak kok gak apa apa hehe" ucapku sambil menggaruk tengkukku yang tak gatal.

"Ck dasar, ayo pulang" ucap kak Ze.

Selama jalan menuju parkiran mataku terus menerus menyusuri mall ini mencari Gilang.

"Eh Ro, gue mau beli sepatu dulu deh" ucap kak Naufal.

Kak Ze pun hanya mengangguk dan otomatis aku pun ikut dengan mereka.

Sesampainya disebuah toko sepatu kami pun berpencar.

Aku pun pergi melihat lihat dan tanpa sengaja melihat orang yang ku yakini adalah Gilang dengan seorang perempuan nampak sedang tertawa.

Perempuan itu bukan Zerina apalagi Sandra, aku tidak pernah melihat perempuan itu.

"De, ayo pulang" ucap kak Ze mengagetkanku dari belakang.

"Aduh kak jangan ngagetin dong" gerutuku.

"Lagian kamu ngapain sih diem disini" ucap kak Ze.

"Itu tadi ada Gi-" ucapanku terhenti ketika menoleh sudah tak mendapati Gilang disana.

"Ada siapa?" Tanya kak Ze.

"Tadi itu ada Gilang kak" ucapku.

"Mana?"

Aku pun hanya menggelengkan kepalaku dengan lemas.

"Udah ah ayo Naufal udah nungguin tuh" ucap kak Ze sambil berjalan dan aku pun mengikutinya.

***

Setelah nonton tadi aku tidak parno sedikit pun malah aku tak ingat film apa tadi.

Aku masih memikirkan Gilang sejak tadi.

Jika dia yang menggenggam lenganku lalu kenapa dia tak menyapaku?

Aku semakin pusing dibuatnya.

Aku berjalan keluar berniat jalan jalan sekitar komplek mencari angin.

"Mah, aku mau keluar dulu ya" ucapku.

"Ngapain?" Tanya mama.

"Mau beli es krim" ucapku asal.

"Jangan malam malam"

"Iya, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Aku pun mengambil jaketku dan berjalan keluar.

Double-You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang