Double-You [COMPLETED]

Thirty Four

"Gimana mau move on kalo serumah? Tiap saat ketemu" ---Alyssa.

-------

Orang tua Gilang sudah berangkat menuju Surabaya tadi sore. Dan anak anaknya di tempatkan di kamar tamu.

Setelah selesai membantu membereskan barang barang mereka, aku dan kak Ze pun pergi menuju ruang tv dengan beberapa makanan ringan di tangan.

Rasanya aku butuh refreshing akhir akhir ini. Ini malah membuatku makin sulit dan aku yakin pasti Tiara akan marah besar jika tahu hal ini.

"Bagi kali Ca, makan sendirian aja" ucap Gilang tiba tiba duduk di samping kananku.

"Apaan sih, ambil sono di kulkas" ucapku sambil mengusir dia.

"Eh Ca, besok sekolah gue yang anterin ya" ucap kak Naufal tiba tiba duduk di samping kiriku.

Hell No! Aku benci situasi ini.

"Apaan sih bang kan gue temen sekelasnya, Ica bareng gue aja" ucap Gilang.

"Gue aja"

"Gue"

"Gue"

"Gu-"

"STOP!!! Kalian apa apaan sih berisik tau" ucapku menengahi.

"Jadi lo pilih gue atau dia Ca?" Ucap Gilang.

"Gue pilih kak Ze" putusku.

"Lah kok kakak sih Ca?" Ucap kak Ze tak terima.

Aku pun memasang wajah melas memohon pertolongan dari kak Ze.

"Iya deh iya, kalian gak ada yang boleh anterin Ica, kecuali dia yang mau" ucap kak Ze.

"Ayo Fal ngerjain tugas" lanjut kak Ze sambil menarik lengan kak Naufal.

Aku yang tadi sumringah kini kembali merengut. Kenapa kak Ze tega ninggalin aku sama Gilang?

"Ca?"

"Hm?"

"Besok bareng gue aja" ucapnya memelas.

"Gak gak, nanti lo debat lagi sama kakak lo" ucapku sambil menyuapkan makanan ke dalam mulutku.

Ku lihat dia pun mengerucutkan bibirnya.

Gemes gue batinku.

Aku pun mengalihkan pandanganku ke televisi yang sedari tadi tak benar benar ku lihat.

***

"Pagi mah" ucapku sambil berjalan menuju meja makan.

Kali ini aku bangun pagi tanpa di bangunin oleh mama.

"Eh Ca tumben pagi, malu sama Gilang apa Naufal nih? Haha" ujar mama.

"Apaan sih mah" ucapku sebal.

Tak lama pun satu persatu orang berdatangan ke ruang makan. Semuanya makan dengan tenang.