Twenty Five

5.2K 296 1
                                    


Aku menjauhinya bukan karena aku membencinya, tapi justru aku terlalu mencintainya hingga takut cintaku membutakan ku untuk yang kedua kalinya.

--------


Hari demi hari berlalu dan Gilang semakin dekat dengan Zerina. Dan aku? Hey aku hanya pemeran utama yang tergantikan. Semua ini karena author.

Akhir akhir ini aku baru menyadari seakan akan orang orang meninggalkanku tanpa aku tahu alasannya apa.

Seperti Gilang, dia tiba tiba cuek. Zerina pun lebih sering menghabiskan waktunya dengan Gilang dan yang terakhir Tiara, dia tiba tiba ketus cuek kepadaku.

Hari ini hari minggu, hari dimana aku latihan karate pagi pagi.

Jam sudah menunjukkan pukul 8 tepat dan aku pun melajukan motorku menuju sekolah.

Sesampainya di sekolah, ternyata sudah Kayla, Fida dan Tiara yang sedang bercengkrama.

Aku pun hendak bergabung dan sepertinya Tiara menyadari kehadiranku.

"Eh gue ke sana dulu ya disini ada orang munafik, gue alergi ketemu sama orang yang munafik" ucap Tiara sambil pergi.

Kayla dan Fida pun saling berpandangan dan aku menghampiri mereka.

"Salah gue apa sih sampe Tiara kaya gitu?" Tanyaku.

"Kita gak tau apa apa Ca" ucap Kayla.

"Yaudah nanti pulang latihan kita tanya aja" ucap Fida.

Aku pun hanya mengangguk lemas dan tak lama latihan dimulai.

***

"Gue gak tau salah gue apa sampe lo kaya gini ke gue" ucapku.

Setelah latihan kami memutuskan untuk pergi ke kafe rainbow untuk menyelesaikan masalahku dengan Tiara.

"Iya Ra, lo harusnya kasih tau kita kalo ada masalah" ucap Kayla.

"Lo tau? Teman kalian ini nusuk gue dari belakang" ucap Tiara.

"Nusuk dari belakang? Gimana caranya Ica nusuk lo sedangkan Ica gak tau orang yang lo suka, jangankan Ica, kita aja gak lo kasih tau kan?" Ucap Fida.

"Waktu itu gue mau ngasih tau kalian tapi pas gue nonton di bisokop bareng temen kelas gue, gue liat dia nonton juga sama gebetan gue" ucap Tiara sambil menunjuk ke arahku.

"Nonton? What the- jangan bilang orang yang lo suka kak Naufal atau kak Ze?" Ucapku.

"Yakali gue suka sama kak Ze yang ada gue diamuk si Fida" ucap Tiara.

"Gue bakar rumah lo kalo sampe suka sama babang Ze" ucap Fida garang.

"Jadi lo sukanya sama kak Naufal?" Tanyaku dan Tiara mengangguk.

"Astaga Tiara, gue kan nontonnya bareng kak Ze dan itu kak Ze kok yang ngajak" ucapku.

"Lagian ya lo cuma salah paham, makanya lain kali tanyain dulu yang jelas jangan marah duluan" ucap Kayla.

"Tapi lo yakin lo gak suka sama kak Naufal?" Tanya Tiara padaku.

"100% yakin" ucapku mantap.

"Maafin gue deh abisnya gue kesel banget waktu itu" ucap Tiara.

"Makanya sering sering sharing biar gak ada salah paham kaya gini, kan gunanya sahabat buat sharing." Ucap Kayla.

"Kayla Teguh" celetuk Fida.

Kami pun tertawa dan menghabiskan waktu bersama.

"Oiya Ca gue mau minta maaf juga soalnya.....ehmmm...engg.." ucap Tiara tiba tiba.

"Kenapa Ra?" Tanyaku dengan dahi bergelombang.

"Eng.... anu.... itu..." ucap Tiara gagap.

"Anu apa sih Ra?" Tanya Fida.

"Itu...."

"Apa?" Ucap Kayla.

"Guengasihtaukegilangkalolosukasamadia" ucap Tiara cepat.

"Hah? Apa sih? Yang bener dong" ucapku.

Ku lihat dia pun menghela nafasnya.

"Gilang ngejauh gara gara gue ngasih tau ke dia kalo lo ngebantuin Sandra buat manfaatin Gilang karena lo suka sama dia" ucap Tiara.

Aku terpaku dengan ucapan Tiara.

Jadi Tiara fitnah gue?

Sumpah demi tuhan aku gak ada campur tangan soal Sandra manfaatin Gilang. Pantas saja dia menjauh.

"Lo jahat banget Ra" ucap Kayla masih tak percaya.

"Lo fitnah Ica" ucap Fida.

"Maafin gue" ucap Tiara menunduk.

"Ca, kita pulang aja" ucap Kayla sambil membantuku bangun dan pergi meninggalkan Tiara.

Aku tak menyangkan jika Tiara akan melakukan hal itu padaku hanya karena kesalahpahaman tadi.

Aku menangis. Menangis dalam diam. Rasanya sesak diperlakukan seperti itu oleh orang yang sudah ku anggap keluarga.

Aku sangat kecewa padanya. Akhirnya aku pun pulang di antar Kayla dan Fida membawa motorku karena Fida memang nebeng dengan Kayla tadi.

Sesampainya di rumah aku pun langsung berjalan gontai menuju kamar.

"Ca-"

"Tinggalin gue sendirian" ucapku tanpa menoleh.

"Makasih" lanjutku.

Akhirnya mereka pun mengerti dan pergi pulang.

Aku pun berjalan menuju balkon dan menatap kosong rumah seberang.

Aku sudah membulatkan tekadku untuk menjauhi Gilang sementara waktu untuk melupakan perasaanku padanya dan aku akan bicara padanya esok lalu semuanya kembali pada awal aku tak mengenalnya.

***

Semoga suka ya.

Jangan lupa vote & comment

Salam author🐼

Double-You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang