Two

10.3K 494 2
                                        


This life is a choice, like a quiz, whatever makes you sad, throw it away and whatever makes you smile, keep it in your hand.

------


"Ah kenyang banget gue" ucap Tiara sambil mengusap perutnya.

"Ke kelas yuk bentar lagi masuk" ucapku sambil melirik jam tangan.

"Ayo" ucap Kayla, Tiara dan Fida serempak.

Kami pun jalan beriringan di koridor. Kami sangat sangat akrab karena kita kenal lumayan lama.

Kami pun berpisah dan masuk kelas masing masing.

"Hay kenalin gue Nina" ucap seseorang di depanku.

"Dan gue Zerina" ucap orang disebelahnya.

"Eh hay gue Alyssa" ucapku sambil tersenyum.

"Alyssa Vanya Nazila?" Ucap Nina agak terkejut.

"Eh kok tau?" Ucapku mengerutkan dahiku.

"Mantannya Fero kan?" Ucapnya.

"Ck, kalian kenal Fero?"

"Kita temen sekelasnya pas kelas 9 dan dia sering cerita tentang lo ke kita" ucapnya.

Aku pun hanya ber-oh ria. Omong omong soal Fero, dia adalah laki laki super genit, gak jelas, dan sialnya dia mantan aku.

Sebenarnya aku tidak benci dia hanya kesal saja dan akhir akhir ini dia sering chat aku di beberapa media sosial.

Krrrriiinggg kringgg kringgg

Bel masuk sudah berbunyi dan nampak seorang guru memasuki kelas.

"Assalamualaikum" ucap guru tersebut.

"Waalaikumsalam"

"Perkenalkan nama saya, ibu Rini. Saya guru Kimia kalian dan hari ini berhubung belum ada buku paket kita perkenalan saja ya" ucap bu Rini.

"Ayo di mulai dari sebelah sana ya" ucap bu Rini menunjuk barisan paling depan pojok sebelah kanan.

"Perkenalkan nama saya Karenia Zahra"

"Saya Marissa Utami"

"Saya Nina Ayu"

"Saya Zerina Namira Azkia" 

"Saya Amanda Fitria"

"Saya Clara Rahayu"

"Saya Gilang Wisnu Wardhana"

"Saya Ricky Putra"

"Saya Alyssa Vanya Nazila"

"Saya Lia Amelia"

Dan seterusnya....

***


Bel pulang sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu namun aku masih disini menyaksikan debat para pengurus kelas di ambang pintu.

"Gue gak bisa hari ini"

"Gue juga"

"Terus siapa dong yang mau beli?"

"Ya lo aja, lo kan ketua kelas"

"Gue juga gak bisa"

Suara suara ribut pun terdengar makin keras.

"Misi misi gue mau lewat" ucapku.

Mereka semua menoleh.

"Oh iya lo Alyssa ya?" Tanya Manda.

Aku pun hanya mengangguk polos.

"Sa kita minta bantuan lo ya" ucap Manda.

"Apa?"

"Tolong beliin alat alat kebersihan, dan ini uangnya" ucap Manda sambil memberikan uang.

"Eh engga mau ah, kalian kan pengurusnya harusnya kalian lah yang beli" ucapku.

"Tapi kita semua lagi pada gak bisa Sa"

"Emang kalian tau kalo gue bisa?"

Mereka semua tampak mengerutkan dahinya dan menggeleng.

"Ck, yaudah iya iya" ucapku malas.

"Nanti lo kasih ke rumah Zerina aja ya, soalnya rumah dia deket dari sini" ucap Manda.

"Tapi gue gak tau rumah Zerina"

"Pokonya dia itu rumahnya yg ada di komplek depan terus paling depan, cat rumahnya kuning" jelas Manda.

"Oke deh"

Aku pun berjalan keluar menuju parkiran.

Kaya ada yang aneh gumamku.

Lantas aku pun menepuk dahiku karena lupa bahwa aku tadi di antar kak Ze dan tidak membawa kendaraan.

Akhirnya aku pun menelfon kak Ze untuk mengantarkanku membeli peralatan kelas.

"Hallo kak?"

"Iya apa?"

"Jemput dong"

"Naik taksi aja, bentar lagi gue ada mata kuliah"

"Yah tap-"

Tutt tutt tutt

Aku pun hanya berdecak malas.

"Ish ngeselin banget" gerutuku.

Ketika aku berada di depan gerbang tiba tiba sebuah motor sport berhenti di sampingku. Aku tak bisa melihat wajahnya dengan jelas karena dia memakai helm full-face.

Orang itu membuka helm nya. Dan ternyata dia adalah si ketua kelas.

"Loh kok lo di sini?" Tanyanya.

"Gue lupa kalo gue gak bawa motor hari ini" ucapku malas.

"Terus lo belinya gimana?"

"Ya gak tau lah"

"Yaudah ayo naik gue anterin"

"Bukannya lo gak bisa ya?"

"Itu tadi, sekarang bisa"

Aku pun hanya mengerutkan dahiku tanda tak mengerti.

"Udah ayo naik gak usah dipikirin" ucapnya.

Aku pun hanya mengangguk dan menaiki motornya.

"Pegangan, nanti lo jatoh gue gak tanggung jawab ya" ucapnya.

Akhirnya aku pun berpegangan pada bahunya.

"Gue bukan ojek lo, jangan pegangan di situ" ucapnya lagi.

"Terus dimana?"

"Di sini" ucapnya sambil menunjuk pada pinggangnya.

"Ogah!"

"Yaudah kalo jatoh gue gak tanggung jawab ya"

Aku hanya diam dan akhirnya dia melajukan motornya dengan kecepatan luar biasa. Dan spontan aku pun melingkarkan lenganku di pinggangnya.

"AAAAA GILANG BEGOOO!!!" Teriakku.

***

Hay guys semoga suka ya.

Jangan lupa vote & comment

Salam author🐼

Double-You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang