I do it because I can. I can because I want to. I want to because you said I couldn't.-------
Aku pun turun dari motornya dengan berbagai sumpah serapah. Sedangkan Gilang hanya terkekeh melihat aku kesal.
Aku dan Gilang pun pergi ke toko alat kebersihan dan membeli berbagai alat kebersihan disana.
Sesudah membeli semuanya aku pun agak kesusahan membawa alat alat tersebut.
"Sini gue aja yang bawa" ucap Gilang sambil mengambil alih alat alatnya dari ku.
"Terus nanti lo bawa motor gimana?" Tanyaku.
"Ya gue cuma bawain dari sini sampe parkiran lah" ucapnya.
Aku pun hanya mendengus kesal.
"Nih pegang, gue mau ambil motor dulu" ucapnya sambil memberikan alat alat itu padaku.
Aku pun hanya menerima dengan kesal.
Tak lama kulihat Gilang dan motor sport nya keluar. Dia menyuruhku naik namun aku agak kesulitan ketika menaiki motornya.
"Sini gue pegangin dulu abis itu lo naik" ucapnya.
Aku pun memberikannya pada dia dan menaiki motornya. Setelah naik, Gilang memberi kembali alat alat tersebut padaku.
"Pelan pelan aja gue susah bawanya" ucapku.
"Iya gue juga tau kali haha"
Gilang pun melajukan motornya menuju rumah Zerina.
Kami pun memasuki komplek yang berada di depan dan melirik kanan kiri mencari rumah Zerina.
"Eh Gil itu rumah warna kuning" ucapku antusias.
"Gue juga tau itu rumah warna kuning" ucapnya santai.
"Ish kan kata Manda rumah Zerina warna kuning Gilang" ucapnya sabar.
"Eh emang iya?" Tanyanya.
"Bego sih, udah cepet ke sana"
Gilang pun melajukan motornya menuju rumah tersebut.
"Turun lo, berat" ucapnya ketika sudah berada di depan rumah tersebut.
"Susah bego, ini gimana?" Ucapku.
"Bego bego mulu, tau yang pinter mah. Sini sini" ucapnya.
Aku pun turun dan mengambil kembali alat alat tersebut.
Gilang pun memencet bel rumah tersebut.
Ting tong
Nampak seorang perempuan keluar dan itu adalah Zerina.
"Eh udah dateng, sini sini masuk dulu yuk" ucap Zerina sambil mengambil alat alatnya.
Aku pun memasuki rumah tersebut namun Gilang masih diam di luar.
"Ayo ih masuk gue haus" ucapku.
"Ogah ah malu gue" ucapnya.
Aku pun mendecih dan menarik lengannya.
"Duduk dulu ya, gue ambilin minum dulu"
"Eh ga-"
"Iya Rin, kebetulan kita haus hehe" ucapku memotong omongan Gilang dan di hadiahi pelototan dari gilang.
Tak lama Zerina pun datang sambil membawa 2 gelas orange juice.
"Wah makasih ya Rin" ucapku sambil mengambil 1 gelas orang juice.
"Iya Sa sama sama, Lang di minum dong" ucap Zerina.
"Eh iya Rin" ucapnya sambil mengambil minumannya.
Setelah minum dan mengobrol sedikit, kami pun pulang. Dan ketika aku hendak menaiki motor Gilang.
"Eh lo mau ngapain?" Tanya Gilang.
"Ya mau naik lah" ucapku.
"Gue mau balik" ucapnya ketus.
"Gue juga"
"Gue gak mau anterin lo"
"Harus mau"
"Rese lo ya"
"Emang"
"Yaudah tunjukin jalan rumah lo" ucapnya menyerah.
"Berangkat!!" Ucapku bersorak menang. Dan Gilang mendengus sebal.
Setelah beberapa menit di perjalanan akhirnya sampai di depan gerbang rumahku.
"ini rumah lo?" Tanyanya ketika sampai di rumahku.
"Iya, kenapa?" Tanyaku heran.
"Oh engga, gak apa apa" ucapnya.
"Yaudah makasih Gil"
"Jangan panggil gue gitu, disangka nama gue Gila nanti"
"Namanya sih engga, tapi orangnya iya kan? Haha" ucapku sambil lari masuk ke dalam rumah dan tertawa.
***
Hay udah part tiga nih, gimana?
Jangan lupa vote & comment
Salam author🐼

KAMU SEDANG MEMBACA
Double-You [COMPLETED]
Teen FictionP H P 1. Tidak kenal 2. Kenal 3. Teman 4. Sahabat 5. Baper 6. Fall in love 7. Secretadmirerr 8. Ketauan 9. Menjauh 10. Pura pura tidak kenal. Karena pada dasarnya kurang afdol jika jatuh cinta tanpa sakit hati.