Twelve

5.9K 312 0
                                        


Just because it isn't happening right now doesn't mean it never will happen.

-------

Aku dan Gilang sudah sampai di depan rumahku dan aku pun turun.

"Sorry" ucapku sambil menunduk.

"Gak apa apa, gue tau kok lo gak mau kan liat temen lo yang ganteng ini sedih" ucapnya kembali seperti awal. Ngeselin.

"Narsis dasar" ucapku.

"Biarin yang penting ganteng. Oiya Ca mulai besok, lo sekolah gue yang anter-jemput ya"

"Ga-"

"Gak terima penolakan"

"Dasar diktator pemaksa" gerutuku.

"Yang penting ganteng"

"Tapi Gila haha, yaudah gue masuk ya dahhh" ucapku sambil berbalik jalan masuk ke rumah.

"Iya dahh" ucapnya sambil memakai helmnya.

Aku berjalan memasuki rumah dan menaiki tangga menuju kamarku. Namun ketika hendak menaiki tangga ada suara mama di belakangku.

"Bagus ya pulang pulang gak ngucap salam" ucap mama sambil berkacak pinggang.

"Hehe Assalamualaikum mama" ucapku.

"Waalaikumsalam, udah sana ganti baju abis itu bantuin mama masak" ucap mama.

Aku pun hanya mengangguk dan melanjutkan perjalananku menuju kamar.

Setelah ganti baju dengan celana hitam selutut dan kaos putih aku menghampiri mama di dapur.

"Tumben ma masak banyak" ucapku.

"Ini buat tetangga seberang Ca, nanti kamu yang anterin ya" ucap mama.

"Maksud mama Gilang?" Tanyaku.

"Iya"

Aku pun hanya ber-oh ria dan mulai membantu mama. Sejak kecil aku memang suka memasak dan sering kali mama nyuruh aku bantuin masak.

Setelah siap mama menaruhnya di sebuah rantang.

"Nih anterin" ucap mama sambil menyodorkan rantang tersebut.

Aku pun meraihnya dan berjalan menuju rumah Gilang.

Ting tong ting tong ting tong

Aku memencet bel rumahnya berkali kali. Dan keluarlah sosok perempuan yang cantik sebaya mama.

Pasti mamanya Gilang batinku.

"Eh tante ini ada titipan dari mama" ucapku.

"Wah makasih ya, ayo masuk dulu" ucapnya.

Aku pun mengangguk dan berjalan mengikuti mama Gilang.

"Kamu disini dulu ya, tante mau ke dapur dulu" ucapnya sambil tersenyum ke arahku.

"Wih mah wangi banget, mama masak apa?" Ucap seseorang dari belakang.

"Ini dari tetangga nih dia anaknya" ucap mama Gilang.

"Loh Ca, ngapain? Baru juga ketemu udah kangen aja" ucapnya.

"Pede lo" ucapku.

"Eh kalian udah saling kenal? Yaudah Lang mama ke dapur dulu ya" ucap mama Gilang.

Gilang pun mengajakku ke sofa untuk duduk.

"Lang lo gak punya kakak atau adik gitu?" Tanyaku.

"Gue punya 1 kakak cowok dia lagi kuliah kayanya dan 1 adik perempuan. Tapi sekarang dia tinggal sama oma gue di Bali" ucapnya.

"Wah pasti ganteng & cantik"

"Jelas lah kan gue juga ganteng"

"Terserah" ucapku malas.


"Eh nanti malem kan ada pasar malem di depan, kesana yuk" ucapnya.

"Lo ngajak gue?" Ucapku

Dia pun hanya mengangguk aku pun mengerjainya dengan berpura pura berpikir.

"Hmm gimana ya?" Ucapku sambil memegang daguku.

"Gak usah sok mikir gitu deh" dengusnya.

"Haha oke oke jam berapa?" Tanyaku.

"Nanti gue ke rumah lo aja deh"

"Yaudah"

"Wah udah akrab ya ternyata, nama kamu siapa?" ucap mama Gilang tiba tiba menghampiri kami sembari membawa rantang yang nampaknya sudah di cuci.

"Alyssa tan" ucapku.

"Cantik ya Lang"

"Cantik sih tapi ngeselin mah" ucap Gilang.

"Yang penting cantik" ucapku.

"Ye lo juga narsis ternyata" ucapku Gilang.

"Eh udah udah, Alyssa ini rantang nya. Makasih ya" ucap mama Gilang sambil memberikan rantang nya.

"Iya tante, Alyssa pamit ya" ucapku sambil menyalami lengan mama Gilang.

Ketika hendak melangkah pulang Gilang bersuara.

"Eh eh salam dulu sama gue" ucapnya sambil menyodorkan lengannya.

"Ma to the les, Males. Assalamualaikum tante" ucapku sambil berjalan keluar.

***

Semoga suka.

Jangan lupa vote & comment

Salam author🐼

Double-You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang