Seven

6.7K 341 0
                                    


Hal hal kecil yang kau lakukan selalu bisa membuatku berharap lebih.

------

Hari minggu harusnya aku bermalas malasan di rumah namun kali ini aku ada kerja kelompok, dan itu di rumah Gilang.

Aku belum mendapat alamat rumah dia sampai saat ini. Aku pun berniat untuk menanyakannya lewat media sosial.

Aku pun berjalan ke balkon sambil memainkan ponsel.

AlyssaNazila: PING!!!
AlyssaNazila: PING!!!

GilangWardhana: Ape?

AlyssaNazila: alamat rumah lo?

GilangWardhana: gue jemput aja nanti.

AlyssaNazila: ogah!

GilangWardhana: gak terima penolakan! Jam 10 gue sampe sana. Oiya piyama lo lucu.

Kalimat terakhir dari Gilang pun membuatku agak terkejut dan melihat ke arah piyamaku.

Mungkin dia cuma nebak batinku.

Akhirnya aku pun masuk ke dalam untuk membersihkan diri dan bersiap siap untuk kerja kelompok.

Aku melirik jam tanganku sudah menunjukkan pukul 09:58. Ini sudah hampir jam 10 dan Gilang belum sampai.

Ting tong

Suara bel rumah pun berbunyi menandakan ada tamu.

Pasti Gilang batinku.

Aku pun berjalan menuju pintu utama dan membukakan pintunya. Terlihat seorang laki laki jangkung menggunakan jeans selutut dengan kaos polosnya.

"Udah siap?" Tanyanya.

Aku pun hanya mengangguk dan berjalan menuju gerbang. Namun, aku tak melihat motor nya di depan.

"Lo kesini naik apa?" Tanyaku.

"Jalan" ucapnya santai.

"Jalan? Serius Gil"

"Jadi mau diseriusin nih?" Ucapnya sambil menaikkan alisnya sebelah.

Aku pun hanya mendengus dan menggerutu.

"Udah ayo jalan aja lagian deket kok" ucapnya.

Aku pun berjalan di sampingnya sambil menunduk.

"Jangan nunduk, kita mau nyebrang"

Lantas aku pun mendongakkan kepalaku.

"Itu rumah gue" ucapnya sambil menunjuk sebuah rumah yang letaknya ada di depan rumahku.

Aku pun terkejut.

"Serrius?" Ucapku masih tak percaya.

"Iya"

Pantesan dia tau piyamaku batinku.

Aku memang tak pernah memperhatikan tetangga tetanggaku. Jadilah aku tak mengetahui bahwa Gilang salah satu tetanggaku.

Aku dan Gilang pun masuk ke rumahnya dan ternyata yang lain sudah berada disana lebih dulu.

"Kok cepet Lang?" Tanya Karen kebingungan.

"Iya kok cepet banget Lang?" Marissa pun ikut kebingungan.

"Mereka kan tetanggaan" celetuk Ricky.

"Serius lo?" Tanya Karen dan Marissa bersamaan.

"Kompak amat, iya di seberang itu rumahnya Alyssa. Gue aja baru tau pas nganterin dia waktu itu" Jelas Gilang.

"Pantesan waktu itu lo kaya heran gitu liat rumah gue" ucapku.

"Yaudah ayo kita kerjain, ini gue udah bawa bahan bahannya" ucap Ricky.

"Eh kita kerjainnya di taman belakang aja biar lebih enak" ucap Gilang dan kami semua pun mengangguk.

kami semua pun berjalan menuju taman belakang dan aku berada di belakang mereka semua karena aku tak terlalu akrab bersama mereka.

Aku lihat Gilang menoleh dan menghampiriku lalu menggandeng lenganku hingga sampai di taman belakang.

Duh jantung konsernya nanti aja batinku.

Aku tak tau mengapa aku tak mengelak digandeng oleh Gilang padahal dia nyebelin banget.

Aku pun hanya diam selama berjalan.

Setelah selesai kerja kelompok aku pun pulang ke rumah dan akan bermalas malasan di kamar.

***

Aku bangun kesiangan dan alhasil mandi pun tak sampai 5 menit. Padahal hari ini ada upacara.

"Mama, kok gak bangunin aku sih?" Gerutuku sambil memakai sepatu.

"Mama juga kesiangan Ca"

"Kak Ze mana?" Tanyaku.

"Semalem dia bilang ada kuliah pagi pagi banget, kemungkinan udah berangkat" ucap mama.

"Yaudah deh aku bawa motor ya"

"Yaudah hati hati"

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Aku mengeluarkan motorku dan melajukannya dengan kecepatan tak lambat karena aku sangat terburu buru.

Saat aku sampai depan gerbang terlihat pak satpam sudah menutup gerbangnya.

"Pak buka dong pak" ucapku memohon.

"Gak bisa de, kamu udah telat"

"Kamu ke meja piket aja minta hukuman" ucap pak satpam lagi.

Akhirnya aku pun mengangguk lemas dan memparkirkan motorku terlebih dahulu lalu berjalan gontai menuju meja piket.

"Kamu telat?" Tanya guru piket tersebut.

Udah tau pake nanya lagi gerutuku.

"Iya pak" jawabku.

"Setelah upacara nanti kamu bersihkan lapangan ya"

Aku pun mengangguk dan setelah upacara selesai aku mengambil sapu untuk membersihkan lapangan.

***

Semoga suka ya

Jangan lupa vote & comment

Salam author🐼

Double-You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang