Sahabat adalah segalanya
Dua orang yang terikat persahabatan, apa boleh memiliki perasaan seperti ini(?) perasaan saling mencintai.
Kami berdua saling mencintai, tapi entah kenapa aku belum bisa merelekan kalau untuk berganti status.Aku tidak mau kehilangannya, kau mengerti?
Karna sebagai sahabatnya saja, kurasa itu sudah sangat cukup:-).
.
.Aku berjalan dikoridor sekolah.
Memegang tali tas punggungku sambil melirik ke kanan dan kiri, kulihat pemandangan taman sekolah yang bersih dan rapih.
Kuhirup udara segar pagi hari ini, dengan penuh harap semoga hari ini menjadi hari yang lebih baik.Aku berjalan memasuki kelas dan duduk di kursiku, seperti biasa duduk bersama dengan seorang teman yang bernama Clara leora, dia cukup dekat denganku.
Dia pindahan dari inggris, ia lahir disana setelah lulus sd orang tuanya ada bisnis dijakarta dan ahirnya dia pindah ke jakarta.
Oh iya namaku young eun ra biasanya dipanggil youngie, aku kenal clara hanya baru saat kita sekelas pada kelas 11.4 dulu dan sampai sekarang pun masih satu kelas dengannya dikelas 12.6.
"Ra, jimin kemana ya? Kok dia belum datang sih?" Tanyaku heran dan sambil melirik ke segala arah dikelas.
Biasanya jimin udah datang dari pagi karna dia diantar sama ayahnya tapi.... kok gabiasanya ya dia telat-youngie
Oiya, jimin itu sahabat youngie dari kecil, mereka dari dulu selalu bareng-bareng sampai sekarang juga, malah banyak yang mengira kalo mereka itu pacaran padahal hanya sahabat.
Aku kenal jimin pertama waktu sd saat itu jimin baru pindah dari korea karna gak ada yang ngerti jimin ngomong apa, makannya dia gak punya teman dan aku lah yang mengajaknya bicara pertama kali dan mengajarkannya bahasa indonesia dengan benar.
Iya, aku memang bisa bahasa korea sejak kecil karna memang dulu aku dilahirkan disana tepatnya di busan, ayahku orang asli korea selatan ibuku menikah dengannya dan melahirkan ku disana.
Sebelum aku masuk sd kami pindah ke jakarta dan semenjak aku mau kelulusan ayahku meninggal karna kecelakaan pesawat saat ia sedang berangkat kembali ke seoul untuk pekerjaannya.
Makannya aku sangat dekat dengan jimin selain kita sama-sama berasal dari korea, hobby kita juga sama yaitu suka menggambar.
Okay next.
"I dont know, maybe...dia terlambat"
"Ah iya bisa jadi, tapi kenapa perasaan aku gak enak ya(?)"
Clara membalas dengan menaikkan bahunya dan menggelengkan kepalanya samar tanda tidak tau.
Tiba-tiba aku kepikiran tentang sikap jimin minggu kemarin, ia seperti menghindariku entah apa yang merubah sikapnya padaku, apa mungkin aku ada salah?
"Kenapa kamu gak coba hubungin aja? Telphone atau line dia gitu" saran clara.
"Oh iya, aku coba line dulu deh" dan aku pun langsung buru-buru mengambil handphone yang ada di saku baju dan langsung aja menghubungi jimin.
Jimin.
Youngie : jim, dimana? Nggak biasanya kamu terlambat.
Jawab dong pleaseee-youngie
Jimin gak menjawab chat itu sampai bel masuk pun berbunyi.
"Ra,kok jimin belum datang juga yahh? udah bel juga bikin khawatir ihh"
"Chatnya gak dibalas?" Tanya clara.
"Gak, dibaca aja nggak ra" jawabku sembari menghembuskan nafas.
"Yaudah telphone aja sekarang"
"Okay" langsung aja aku buru-buru telphone jimin sebelum guru masuk kelas.
You call jimin.
Angkat pleasee jim angkat dong-youngie
Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan, mohon hubungi beberapa saat lagi~
Call ended.
"Gak aktif nih, makin khawatir deh""Yaudah, kalau gitu pulang sekolah nanti kita ke rumah jimin aja. Gimana?"
"Oh iyaa, thanks ra"
_________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD JIMIN FF •complete•
FanfictionHidupku menjadi seperti ini, seperti tinggal didalam dunia yang dipenuhi oleh masa lalu yang kelam. Masa lalu yang selalu menghantui hati dan pikiranku, bahkan aku sampai berfikir untuk tidak mau melanjutkan hidup ini. Dia, jimin. Pria yang ku kenal...